Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Janganko Kasih Nyala Blish-nya “Antara Teori Lama dan Praktik Baru”

Karena rasa ingin tahu yang super, maka wajar jika setiap orang bertanya tanya dan pada akhirnya mereka pun kembali menelusuri akan Video aslinya.

Editor: Aldy
zoom-inlihat foto OPINI - Janganko Kasih Nyala Blish-nya “Antara Teori Lama dan Praktik Baru”
tribun timur
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Oleh:
Nonna
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Kembali Viral tentang video anak sekolahan yang melakukan hubungan intim dengan durasi sekitaran 30 detik di salah satu ruangan kelas.

Nampak dalam video, merekamenjadikan meja belajar sebagai pengalas layaknya kasur dalam melakukan aksi mesumnya tersebut.

Belum lagi seragam sekolah yang mereka kenakan seolah mendedikasikan pendidikan pada sesuatu yang amat teramat buruk.

Diketahui Video yang diperankan oleh anak sekolah kejuruan (SMK) Bulukumba Sulawesi Selatan kini kabarnya mereka berdua telah dikeluarkan dari pihak sekolah semenjak para guru mengetahui kabar video tersebut.

Mungkin kedengaran Ironis dan sedikit lucu, namun faktanya? Tak bisa dipungkiri lagi akan anak sekolahan sekarang yang kini memang sudah berada diluar ambang batas.

Namun kita pun tak perlu terkejut dengan kembalinya video yang menampilkan adegan *porno yang seperti beredar sekarang ini, karena sebelumnya nya pun telah beredar video perihal sama, yakni anak sekolahan yang melakukan hubungan intim di sekitaran tempat belajar mereka.

Baca: VIDEO: Diduga Pungli, PMII Demo Samsat Bulukumba

Mungkin karena mereka berpikir bahwa melakukannya di rumah adalah sesuatu yang tidak mungkin, terlebih dengan melakukannya di kamar hotel ataupun menuju ke penginapan yang bisa saja mereka digrebek oleh pihak berwajib.

Lucunya, apa yang mereka lakukan rupanya di grebek oleh seluruh pengguna media sosial. Ajaib dan luar biasa!

Sebenarnya bukan teori baru lagi mengenai anak anak zaman sekarang yang sudah teramat dekat dengan dunia Seks. Karena pada kenyataannya?

Anak-anak yang duduk di sekolah dasar saja telah mengenal istilah pacaran, sumpah setia. Belum lagi mengenai keaktifan mereka dalam media sosial.

Lantas mengapa kita harus heran dengan anak-anak sekarang yang ilmu seksnya yang sudah amat terbilang luas dan jauh menyosor?

Anggap saja ini adalah dampak dari hadiah para orang tua diluaran sana dengan memberikan Smartphone pada sang buah hati tercinta yang masih di bawah umur.

Maka serasa wajib rasanya untuk memberi jempol pada negara-negara yang melarang anak anak mereka menggunakan ponsel dibawah umur seperti Amerika, Prancis, Swedia, Spanyol dan Negara Negara lainnya.

Sedangkan anak anak Indonesia sendiri? Jangankan diusia belasan, di usia 5 tahun saja jari mereka sudah teramat aktif dalam menonton video dangdut di Smartphone canggih mereka.

Baca: GMTD Perketat Kualitas Bangunan, Direksi Inspeksi Vinca Tahap II

Sisi Lain
Mungkin karena sebagai orang tua, mereka terlalu percaya pada wajah wajah anak mereka yang terlihat polos dan lugu dimata mereka, hingga mereka percaya bahwa anaknya tidak akan mungkin membuka sesuatu yang tidak tidak.

Namun,tahu apa orang tua mengenai link apa saja yang dibuka anaknya tiap waktu?

Tanpa membuka link video yang berbaur porno pun, secara kebetulan kita malah sering berjumpa dengan video yang bisa dikatakan merusak moral anak anak dari media sosial, seperti FB dan Instagram diantaranya.

Namun apakah video yang tanpa sengaja membenturkan dirinya di layar ponsel akan membuat sebagian anak-anak diam begitu saja dan melewatkannya? Tentu tidak!

Dalam pertumbuhan anak, di usia belasan adalah masa dimana anak anak memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi, bahkan mereka bisa saja berusahan mencoba sesuatu yang menurutnya ini perlu dicoba.

Salah satunya ialah pola hidup dan lingkungan yang tidak sehat seperti merokok dan minuman keras tak lupa dengan dunia seks.

Alhasil! Tontonan yang siap sedia bersandar di layar smarphone anak anak zaman sekarang yang hanya tinggal download atau dibuka di media sosial pun seolah menggampangkan mereka untuk tahu lebih jauh mengenai sensasi seks yang perlahan tapi pasti merusak moral mereka.

Baca: Polres Pangkep Tangkap Pegawai Rutan Pengedar Narkoba

Terlebih jika muncul rasa candu yang berlebih.

Jika dicermati, dari kecanduan inilah yang mengakibatkan anak anak yang ketika menjalin hubungan cinta monyet akan selalu mengarah pada hubungan intim.

Maka tak heran jika telinga kita sudah amat sering mendengar kasus pengguguran bayi yang dilakukan oleh seorang ibu yang merupakan anak sekolahan, kedengaran lucu bukan?

Dan tidak hanya itu, ketika seorang anak yang sudah amat kecanduan dalam hubungan seks dan tidak memiliki tempat untuk melampiaskan hasratnya maka alhasil?

Kasus pemerkosaan pun bisa terjadi begitu saja.

Pertanyaannya kemudian ialah kita harus menyalahkan siapa? Anak-anak? Menyalahkan anak-anak yang usianya masih belasan tahun?

Bahkan mengetahui dampak apa yang dilakukannya saja pun mereka belum tahu, ditambah lagi mereka yang belum pahan akan arti rasa malu yang sesungguhnya, lantas mengapa kita harus menyalahkan mereka?

Salahkan pergaulan mereka yang terbilang bebas? Salahkan penggunaan smartphone mereka yang sudah keluar dari ambang batas?

Baca: Enam Bulan, 600 Pasutri di Gowa Bercerai

Sah-sah saja jika kita menyalahkan orangtua mereka yang mungkin terlalu sibuk mengurus kebun atau bisnis mereka hingga lupa bertanya “Mengapa lambat pulang? Mengapa terlalu sibuk dengan ponsel?

Laki-laki siapa yang menjemputmu di sekolah? Mengapa nilaimu menurun?

Dan masih banyak pertanyaan pertanyaan lagi yang mestinya dipertanyakan pada anak di setiap waktu.

Dan yang menjadi momok baru bagi kalangan masyarakat ialah permintaan sang perempuan yang sempat terekam video dengan kalimat “Janganko kasih nyala blishnya”.

Dari kalimat ini sebetulnya sudah bisa disimpulkan bahwa pasangan yang cintanya sedang berapi api saat itu memang sepakat untuk mengabadikan moment keromantisan mereka.

Mungkin ada benarnya tentang pendapat yang mengatakan “Setiap moment harus diabadikan”, lah kalau moment seperti ini?

Dilakukan oleh pasangan halal saja masih dianggap keterlaluan, terlebih jika dilakukan oleh pasangan yang masih berstatus pacaran bahkan cintanya pun masih dibawah bimbingan cinta monyet, wadduh parah!

And now? Ketika video tersebut tersebar luas, maka tak perlu tertawa dengan viralnya video video yang diduplikat dari video “janganko kasih nyala blish-nya” tampak menjadi bahan praktek baru sebagai bahan lucu lucu-an yang banyak didaur ulang oleh mereka yang tidak punya kerjaan, dengan menampilkan video yang berdurasi beberapa detik, seolah menjadi pancingan bagi mereka yang belum tahu video sebenarnya untuk menelusuri “Apa maksud dari video janganko kasih nyalakan blishnya?”.

Baca: Longsor, Jembatan di Dusun Paleleng Pinrang Ambruk

Baca: IAIN Palu Pembinaan Karakter untuk Mahasiswa Baru

Karena rasa ingin tahu yang super, maka wajar jika setiap orang bertanya tanya dan pada akhirnya mereka pun kembali menelusuri akan Video aslinya.

Tapi sayang, untuk kalian yang masih penasaran akan video aslinya, tak perlu cari di google atau di youtube, karena kalian tidak bakalan ketemu.

Terkecuali, jika sebelum pencabutan video dari media telah tersave dibeberapa memori seseorang, maka anda bisa memintanya disana bahkan membelinya dengan harga yang lumayan ....?

Namun sebelum meminta atau membeli, sebagai penulis hanya ingin bertanya, untuk apa anda ingin melihatnya?

Lah, jika hanya untuk mendapatkan sensasi seks anda bisa mendownload video yang lebih hot dibanding itu yang memang tujuannya untuk dipertontonkan oleh banyak orang ketimbang harus menyaksikan aksi anak sekolahan yang masih dibawah umur dan tidak layak untuk disave dan dishare!(*)

Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Rabu (19/06/2019)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved