OPINI
OPINI - Medsos, Internet, dan Ekonomi Kreatif
Selain itu ekonomi kreatif juga dapat menciptkan citra positif bagi Indonesia dengan karya-karya dari ide, inovasi dan kreatifitas anak bangsa.
Oleh:
Veronika Ratih Andriani SST
Fungsional Statistisi pada BPS Kabupaten Pinrang
Media sosial (medsos) tidak bisa dilepas bagi sebagian masyarakat Indonesia, baik di perkotaan bahkan di perdesaan.
Medsos dianggap selain sebagai alat komunikasi paling efektif, ternyata memberikan manfaat luar biasa bagi peradaban kaum milenial dan perekenomian masyarakat.
Data Kominfo menyebutkan per April 2019 pengguna medsos di Indonesia melebihi 200 juta orang, hampir seluruhnya menggunakan whatsApp, Facebook dengan 120 juta dan instagram 56 juta pengguna.
Jumlah pengguna yang sangat potensial tentunya dan kini medsos telah menjadi sebuah fenomena gaya hidup baru yang suka tidak suka akan memengaruhi perilaku masyarakat secara umum, tidak terkecuali dunia usaha.
Sehingga kini tidak heran semakin banyak masyarakat yang lebih memilih untuk berusaha sendiri dengan mengembangkan kreatifitas mereka ketimbang bekerja kantoran.
Menurut John Howkins (2001) ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang.
Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan. Sehingga kunci dari ekonomi kreatif adalah ide, kreativitas dan pengetahuan.
Baca: Pertamina Serahkan 2.500 Makanan Siap Saji ke Korban Banjir Konawe
Bagi kalangan usaha kreatif yang sering memasarkan produknya ataupun sekedar mencari referensi atau sumber ide dengan bertukar informasi dengan rekan atau pelanggan lewat medsos, menjadikan medsos sangat vital dalam pengembangan usahanya.
Sehingga wajar peranan ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun menunjukan tren signifikan.
Studi UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) tahun 2010, menyebutkan ekonomi kreatif berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan data pada tahun 2017 ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,44% terhadap total perekonomian nasional dengan nilai sekitar Rp 989 triliun.
Tecatat produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif terus tumbuh sebesar 5,06% dibandingkan tahun 2016.
Bekraf juga memproyeksikan PDB ekonomi kreatif meningkat mendekati Rp 1.102 Triliun pada tahun 2018.
Di mana setidaknya ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Indonesia saat ini. Tiga yang menjadi unggulan di antaranya fashion, kuliner, dan kriya.
