Pascalibur, Bupati dan Wakilnya Tinjau Jembatan Hanyut di Mappesangka
Bupati Bone Dr A Fahsar M Padjalangi bersama wakilnya Ambo Dalle meninjau jembatan putus dan longsor di hari perdana kerja pasca libur Idul Fitri 1440
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Ansar
TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE- Bupati Bone Dr A Fahsar M Padjalangi bersama wakilnya Ambo Dalle meninjau jembatan putus dan longsor di hari perdana kerja pasca libur Idulfitri 1440 Hijriah, Senin (10/6/2019).
Selain Bupati, Kasrem 141 Toddoppuli Letkol Inf Bobbie Triyantho, Ketua DPRD Bone Andi Akbar Yahya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bone Khalil Sihab serta pimpinan OPD lainnya hadir.
Seharian, Fahsar bersama jajarannya meninjau jembatan putus yang hanyut terbawa arus banjir di Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Bone.
VIDEO: Pemkab Wajo Serahkan Bantuan Sembako ke Korban Banjir
Akademisi Sebut Sikap Nurdin Abdullah Tidak Mencerminkan Pemimpin Baik
"Lokasi ini sepanjang sejarah paling parah banjirnya sampai-sampai jembatan juga terbawa arus, padahal waktu itu sudah dikaji susah untuk terkena banjir," kata bupati Bone dua periode ini di lokasi kepada tribunbone.com.
Olehnya itu, Fahsar memerintahkan langsung kepada jajarannya untuk mengkaji pembuatan jembatan permanen di lokasi tersebut.
"Saya meminta Kadis PU mengkaji untuk dibuat jembatan permanen saja di lokasi ini, apalagi ini dilintasi masyarakat tiga desa di seberang," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bone Khalil Sihab menuturkan pihaknya segera menindaklanjuti perintah bupati dengan membangun jembatan permanen.
"Biayanya itu berkisar Rp 20 miliar, tetapi lokasinya kita kaji dulu tetap di sini atau dipindahkan atau digeser," kata Khalil.
Diketahui, Jembatan Gantung Mattiro Deceng di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, rusak dan hanyut, Sabtu (8/6/2019) lalu.
Jembatan yang juga dikenal dengan Jembatan Salo Menraleng tersebut menghubungkan Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre dengan Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Libureng.
Desa Mappesangka tak lain adalah kampung Mentan RI A Amran Sulaiman dan Wagub Sulsel A Sudirman Sulaiman.
Akademisi Sebut Sikap Nurdin Abdullah Tidak Mencerminkan Pemimpin Baik
Gerindra Gowa Tunggu Petunjuk DPP Soal Calon Pimpinan DPRD
Kerusakan jembatan berjarak 100 kilometer dari kota Watampone itu lantaran debit air sungai Walanae yang tinggi menyapu fisik jembatan yang terbuat dari bahan kayu dan besi.
Jembatan gantung sepanjang 81 meter tersebut dibangun personil TNI dua tahun lalu, 2016. (TribunBone.com).
Laporan Wartawan TribunBone.com @juzanmuhammad
Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
