Akademisi Sebut Sikap Nurdin Abdullah Tidak Mencerminkan Pemimpin Baik
Hal ini disebut oleh DR Hasrullah, Dosen Ilmu Komunikasi Unhas, menanggapi unek unek Gubernur, Senin (10/6/2019)
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Duri dalam daging yang dilontarkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah kepada ASN dinilai tidak mencerminkan dirinya sebagai pemimpin yang baik.
Hal ini disebut oleh DR Hasrullah, Dosen Ilmu Komunikasi Unhas, menanggapi unek unek Gubernur, Senin (10/6/2019)
Menurutnya sebagai pejabat publik apalagi level gubernur, Nurdin Abdullah mestinya bisa menggunakan diksi yang lebih santun saat berbicara di depan publik.
Menyebut ada bawahannya yang telah bertindak bagai duri dalam daging dan pengkhianat di depan umum adalah tindakan kurang elok. Tak sopan.
Mestinya ucapan ini tak dilontarkan di depan publik. Apalagi jika tuduhan itu tak bisa dibuktikan.
Jika ada buktinya, tetap yang tertuduh diberi dulu ditanya apakah benar atau tidak. Bawahan tersebut tetap diberi kesempatan memberi klarifikasi.
Gerindra Gowa Tunggu Petunjuk DPP Soal Calon Pimpinan DPRD
Pemprov Sulsel Selesaikan Polemik Ijazah dengan Pelantikan
Sebagai gubernur, Nurdin Abdullah mestinya mengedepankan diksi yang positif. Bersahabat.
Membangun rasa kebersamaan dengan bawahan.
Jika ada kesalahan bawahan, jangan kemarahan pemimpin itu diumumkan di depan publik.
Sebab itu menunjukkan kemarahan di depan umum itu artinya komunikasi publik pemimpin itu buruk.
Mestinya jika ada bawahan kita salah atau keliru, panggil dia. Beri tahu baik-baik apa kesalahan bawahan tersebut. Minta bawahan itu memberi klarifikasi.
Jika ada dugaan atau kecurigaan, cek dulu.
Apakah itu benar? Panggil dan tanya langsung ke bawahan yang dicurigai. Kalau sedikit-sedikit marah dan ditunjukkan di depan publik, itu bukan pemimpin yang baik
Masyarakat pun akan bertanya-tanya, apa ada sebenarnya di Pemprov Sulsel? Saya khawatir sebagian warga akan menilai jangan-jangan Pak Gubernur orangnya temperamen?
Saya tidak melihat Gubernur Sulsel sebelum-sebelumnya menunjukkan kemarahannya di depan umum karena ulah bawahannya. Itu karena komunikasi publiknya baik.
