Malam ke-25 Ramadan, Ustadz Muhammad Yusuf Ceramah Tarwih di Masjid Agung Bantaeng
Seperti untuk malam ke-25 Ramadan. Ceramah tarawih bakal dibawakan oleh Ustadz Muhammad Yusuf, Rabu (29/5/2019) malam.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Sejumlah mubalig terus bergantian mengisi ceramah Ramadan di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng.
Mereka umumnya merupakan mubalig ternama yang ada di Bantaeng.
Petugas Disdukcapil Luwu Timur Ngabuburit Sambil Layani Pembuatan Kartu Kependudukan
Heboh Atta Halilintar Jadi Soal Ulangan Naik Kelas di SD, Lihat Pertanyaan-pertanyaannya
Seperti untuk malam ke-25 Ramadan. Ceramah tarawih bakal dibawakan oleh Ustadz Muhammad Yusuf, Rabu (29/5/2019) malam.
Informasi ini dihimpun TribunBantaeng.com, dari pengurus Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng.

Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng terletak di Jl Elang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.
Masjid ini merupakan Masjid terbesar yang ada pada daerah berjarak 120 km, sebelah selatan Kota Makassar.
Setiap malam, ada ratusan jamaah yang memadati masjid tersebut untuk menunaikan ibadah salat tarawih.
Penting juga Anda diketahui bahwa pada 10 malam terakhir Ramadan cocok untuk melakukan I'tikaf.
Nah, seperti apa Tata Cara I'tikaf Ramadhan 2019, Niat dan Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, simak tata caranya.
Tata Cara I'tikaf, Niat dan Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2019, Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadahnya.
Satu di antara ibadah yang paling dianjurkan adalah i'tikaf atau berdiam diri di masjid.
Rasulullah SAW selalu i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadan.
Bahkan di tahun wafatnya, ia beri'tikaf selama 20 hari.
Bagi Anda yang ingin melaksanakan i'tikaf, ada beberapa hal yang harus dipahami.
Di antaranya adalah lafal niat untuk i'tikaf. Begini niatnya:
• Dress dan Hijab Warna Navy Jadi Tren Lebaran Idul Fitri 2019
• Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar, Niat Solat Tahajud dan Doa Serta Keutamaan Shalat Tahajud
• Niat Sahur Ramadan dan Doa yang Anjuran Selama Ramadan 2019, Adab Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW
• Zakat Fitrah - Besaran, Waktu dan Bacaan Niat Zakat Fitrah, Bolehkah Diganti Uang?
نَوَيْتُالْاِعْتِكَافَ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitul I’tikaafa lilaahi ta’ala,
“Saya niat I’tikaf karena iman dan mengharap akan Allah, karena Allah ta’ala."
Saat i'tikaf dianjurkan untuk membaca doa:
اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّتُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّيْ
“Ya Allah, bahwasannya Engkau menyukai pemaafan, karena itu maafkanlah aku.”
I’tikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :
1. Niat Mendekatkan Diri kepada Allah.
2. Berdiam di Masjid
3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.
Adapun hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan yang jelas, bercampur dengan istri, murtad,
hilang akal karena gila atau mabuk, serta datang haid dan nifas ataupun semua yang mendatangkan hadats besar.
Selain berdoa dan beberapa hal di atas, saat i'tikaf juga disarankan untuk melakukan lima amalan mulia ini:
Salat
Saat i'tikaf, perbanyaklah salat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang besar..
Memperbanyak Membaca Alquran
Banyak kemuliaan yang kita dapatkan dengan membaca Alquran.
Dengan membaca Alquran, kita akan mendapat syafaat di hari kiamat nanti.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, ‘’Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.’’ (HR Muslim).
Perbanyak Zikir
Zikir juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat i'tikaf, yakni bertasbih, takmid, tahlil, istighfar dan sebagainya.
Allah SWT berfirman, ‘’Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.’’ (QS Al-Baqarah [2]: 152).
Bersalawat
Bersalawat atas Nabi Muhammad akan mendatangkan pahala.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.’’ (HR Muslim).
Mengurangi Berhubungan dengan Orang Banyak
Saat i'tikaf, kita dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri dan mengurangi berkomunikasi dengan banyak orang.
Bahkan menurut para ulama, lebih disukai bila i’tikaf telah selesai, kita tetap berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri.
Lalu keesokan harinya ke luar dari masjid tempat i’tikaf menuju tempat salat Idul Fitri, sehinggga menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.''
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Ini Tata Cara I'tikaf, Niat & Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, http://kupang.tribunnews.com/2019/05/26/ini-tata-cara-itikaf-niat-amalan-10-hari-terakhir-ramadan-untuk-mendapatkan-malam-lailatul-qadar?page=all.(*)
Dapat Hadiah dari Jokowi, Juara MTQ Internasional Berangkatkan Umroh Orangtuanya
Pekan ke-3 Liga 1 2019 Tira-Persikabo akan menjamu PSM Makassar