Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Doa Malam Lailatul Qadar & Ciri-ciri Orang yang Mendapatkannya Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Ini Doa Malam Lailatul Qadar & Ciri-ciri Orang yang Mendapatkannya Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Ustadz Abdul Somad (UAS) 

Ini Doa Malam Lailatul Qadar & Ciri-ciri Orang yang Mendapatkannya Menurut Ustadz Abdul Somad ( UAS )

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada hari-hari terakhir bulan puasa ini, istilah Lailatul Qadar pun kerap terngiang di benak kaum Muslim.

Karena malam itu teramat istimewa, malam dengan kadar lebih baik dari 1.000 bulan, atau 83 tahun 3 bulan.

Malam ini juga dipercaya sebagai waktu turunnya para Malaikat dengan dipimpin langsung Malaikat Jibril atas izin-Nya.

Baca: Bandingkan! Jawaban Quraish Shihab & Ustadz Abdul Somad Soal Mana Lebih Dulu Adam atau Manusia Purba

Baca: Lafaz Niat, Tata Cara & Waktu Shalat Sunnah Duha Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Lailatul Qadar juga kerap disebut sebagai malam penuh kedamaian hingga terbit fajar.

Lailatul Qadar atau Lailatul Al-Qadar adalah malam penting yang hanya terjadi di bulan ramadhan dan malam lailatul Qadar juga malam yang dimuliakan Allah SWT melebihi malam malam lainnya.

Malam Lailatul Qadar terjadi pada 1 malam ganjil pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan (Malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29)

Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. (HR Bukhari dan HR Muslim)

Nah, untuk mendapatkan berkah di malam Lailatul Qadar ini doa apakah yang harus kita baca?

Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam Lailatul Qadar?”

Rasulullah bersabda: “Bacalah:

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Dalam ejaan Bahasa Indonesia, bacaan tersebut dibaca sebagai berikut

Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni

Doa malam Lailatul Qadar tersebut bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka akan memiliki arti berikut:

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan, maka ampunilah aku." (HR: At-Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850, Ahmad VI/171, Al-Hakim I/530 dan An-Nasa'i dalam Amalul Yaum wal Lailah, silahkan lihat Shahih Jami' At-Tirmidzi).

Lalu, seperti apa ya ciri-ciri malam lailatul qadar?

Melansir dari Youtube Channel Dakwah, Ustaz Abdul Somad pernah menyebutkan ciri-ciri malam lailatul qadar dan umat yang sudah mendapatkan malam tersebut.

Menurut Ustaz Abdul Somad, malam lailatul qadar memiliki ciri pagi harinya redup.

"Pagi hari cahaya matahari redup karena cahaya malaikat mengalahkan cahaya matahari," ujar Ustaz Abdul Somad.

Tanda orang yang sudah mendapat lailatul qadar adalah adanya perubahan.

Ustaz Abdul Somad memberikan contoh orang yang sudah mendapatkan malam lailatul qadar.

"Dulu pelit setelah bulan puasa menjadi dermawan, dulu azan sudah berkumandang dia nyantai saja, tapi saat 5 atau 10 menit setelah azan sudah duduk di masjid. Itulah ciri dapat Lailatul Qadar," ungkap Abdul Somad

 Simak Video di bawah ini:

Dikutip dari berbagai sumber, Banyak ulama yang mengatakan malam lailatul qadar datang di sepertiga bulan Ramadhan.

 Allah SWT berfirman, malam lailatul qadar adalah malam penuh hikmah dan malam penuh kemuliaan.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4). Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar.

Allah SWT juga berfirman dalam QS Al Qadar ayat 1,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97] : 1)

Malam lailatul qadar disebut malam lebih baik dari seribu bulan.

Malaikat-malaikat akan turun mengatur segala urusan.

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)

Lailatul qadar juga malam yang penuh keistimewaan, yaitu diturunkannya Alquran secara utuh.

“Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).

Pada malam ini Allah akan membuka pintu ampunan dosa.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Masihkah Anda rela melewati malam lailatul qadar?

Sudah sepatutnya seorang muslim bersemangat dalam menelusuri suatu malam yang memiliki keistimewaan seperti ini.

Sementara itu,  Nabi Muhammad SAW bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan amalan-amalan melebihi waktu lainnya. Sebagaimana yang istri beliau Ummul Mu’minin Aisyah RA pernah katakan :

يَجْتَهِدُفِىالْعَشْرِالأَوَاخِرِمَالاَيَجْتَهِدُفِىغَيْرِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah RA juga berkata :

كَانَالنَّبِىُّ – صلىاللهعليهوسلم – إِذَادَخَلَالْعَشْرُشَدَّمِئْزَرَهُ،وَأَحْيَالَيْلَهُ،وَأَيْقَظَأَهْلَهُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Maka sudah seharusnya kita mengikuti apa saja yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di sepertiga malam terakhir bulan ramadhan, agar kita lebih dekat dengan Allah SWT dan memperoleh kemuliaan atau keutamaan malam Lailatul Qadar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved