Iqbal Suhaeb Bakal Ganti Penasehat Wali Kota
Kunjungan Iqbal yang didampingi sejumlah kepala SKPD-nya ini dilakukan usai bersafari Ramadan di Kecamatan Manggala.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Wali Kota Makassar, M Iqbal S Suhaeb bersilaturahmi ke kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Senin (20/5/2019) malam.
Kunjungan Iqbal yang didampingi sejumlah kepala SKPD-nya ini dilakukan usai bersafari Ramadan di Kecamatan Manggala.
Tampak hadir mendampingi Sekda Makassar M Ansar, Asisten 1 Abd Azis Hasan, Staf Ahli Andi Bukti Djufri, Kepala Bapenda Irwan Adnan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Zulkifli Nanda, Kepala Kesbangpol Andi Syahrum, Kadishub Iqbal Asnan, Kabag Humas M Roem, dan sejumlah stafnya.
Program Prioritas Kemensos RI, Salurkan 10 Juta PKH dan 15,6 Juta BPNT
Janji Nurdin Abdullah, Hadirkan Supermarket untuk Petani
Saat tiba, Iqbal dan rombongan langsung menikmati sajian semangkok bakso dan jalangkote bersama manajemen Tribun Timur.
Di awal pembicaraan yang berlangsung santai, Iqbal membahas sejumlah permasalahan di Kota Makassar, salah satunya yakni banyaknya tenaga Penasehat Wali Kota yang digaji namun dianggap tak berkinerja sebagaimana mestinya.
Ia pun berencana akan mengalihkan gaji para penasehat wali kota tersebut ke tenaga kebersihan dan drainase Kota Makassar yang dinilai jumlahnya masih sangat minim.
"Saya sedang menyiapkan sesuatu yang besar di Makassar untuk dialihkan yakni penasehat. Terlalu banyak penasehat wali kota, kami mau alihkan saja ke tukang sapu jalanan," ungkap Iqbal.
Menurut Iqbal, sekarang hanya ada satu shift petugas kebersihan, sehingga jalanan cepat kotor dipenuhi sampah akibat banyaknya kendaraan melintas.
"Kalau mau terima tukang sapu, itu akan membutuhkan anggaran lagi. Nah kalau di-shift saja, juga bisa jadi nilai tambah, siapa tahu ada yang mau shift dua kali untuk pengahasilan tambahan," ujarnya.
Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Lebaran, Ombudsman Gelar Inpeksi Pasar
Bagi Iqbal, kehadiran penasehat wali kota yang jumlahnya ribuan, tak lebih penting dibanding petugas kebersihan yang bekerja menjaga kebersihan Kota Makassar.
"Bagi saya tak perlulah banyak penasehat, kita saling menasehati saja. Wali kota tak perlulah penasehat, tapi Kota Makassar butuh petugas kebersihan," tegasnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: