Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Lebaran, Ombudsman Gelar Inpeksi Pasar

Hal itu dilakukan guna mengantispasi kelangkaan stok dan lonjakan harga selama Ramadhan, khususnya menjelang idul Fitri mendatang.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
nurwahidah/tribunselayar
Santi menyusun sembako miliknya di Pasar TPI, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ombudsman RI Sulawesi Selatan meminta kepada pemerintah mewaspadai praktik penimbunan barang, terutama bahan pangan.

Hal itu dilakukan guna mengantispasi kelangkaan stok dan lonjakan harga selama Ramadhan, khususnya menjelang idul Fitri mendatang.

Kepala Ombudsman RI Sulsel, Subhan Djoer menyampaikan selain meminta kepada pemerintah, tim Ombudsman juga telah melakukan Inspeksi harga sembako di Pasar.

Empat Kali Berturut-turut Pemkab Bone Raih WTP

 Ciri-ciri Pembawa Dua Tas Mencurigakan di Masjid Tua Katangka Gowa

Inpeksi ini digelar  di Dua pasar Rakyat di Kota Makassar,  yakni Pasar pabaeng-baeng dan Pasar Terong.

Tujuanya untuk mengecek kesiapan Pemerintah dalam menjamin ketersediaan  barang dan mengendalikan harga bahan pokok, selama Ramadhan sampai menjelang Idulfitri nanti.

Apalagi beberapa hari terakhir beredar Informasi yang viral, dimana masyarakat mengeluhkan harga Bawang putih dan Bawang merah meroket tajam dan membebani anggaran belanja masyarakat.

"Tujuan giat ini adalah untuk mengetahui secara langsung harga sembako yang berdampak pada daya beli masyarakat  selama ramadhan khususnya menjelang hari raya idul fitri," kata Subhan, Senin (20/05/2019), malam.

Berdasarkan hasil pantauan di dua titik pasar Tradisional secara umum harga stabil dan tidak mengalami kenaikan kecuali dua komoditi tadi yakni Bawang merah dan bawang putih.

"Dugaan kami sementara ada info yg sengaja dihembuskan ke pedagang pasar dan masyarakat bahwa komoditi itu langka. Maka tindakan psikologisnya Pengepul bawang menahan barangnya untuk dilempar ke pasar, akibatnya barang menjadi langka di pasar dan dapat dipastikan harga juga naik,” ujar Subhan.

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu, Begini Kata Akademisi Unhas

Adapun Temuan Tim Inspeksi Ombudsman adalah Harga-harga yg cenderung turun utamanya bawang putih  cabai,  dan daging ayam.

Ombudsman menemukan fakta  terjadinya penurunan harga bahan di dua pasar tersebut, disebabkan  oleh spekulan yang menimbun dan menahan stok sehingga barang sulit didapat.

" Tim Ombudsman berharap semua instansi terkait melakukan antisipasi dan pengawasan yang lebih intensif," tuturnya.  

Hal yang menarik kata Subhan justru dikeluhkan oleh para pedagang, sampai hari ini pasar masih sepi dari pembeli, beda dengan tahun-tahun sebelumnya

Daeng Aji misalnya salah satu pedagang telur di Pasar Terong mengeluhkan dagangan telurnya.

 "Stok kami banyak, dan harganya sudah kami turunkan akan tetapi dari hari ke hari makin sepi,  ia berharap mudah-mudahan H-7 lebaran atau THR sudah dicairkan lapaknya kembali ramai lagi." tutupnya.(*)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved