Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syahrul YL, Rusdi Masse dan Yagkin Out, Suara Golkar Sulsel Turun di Pileg 2019

Novanto lebih memilih mengganti Syahrul YL tanpa Musda sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulsel selama 7 tahun.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
hasim/tribuntimur.com
Syahrul Yasin Limpo, Andi Yagkin Padjalangi, dan Rusdi Masse 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Setya Novanto batal memberikan restu Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar ke-XI 2016.

Novanto lebih memilih mengganti Syahrul YL tanpa Musda sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulsel selama 7 tahun.

Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid menjadi pengganti Syahrul.

Nurdin dan Syahrul berasal dari organisasi sama, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).

Nurdin adalah suksesor Syahrul di AMPI.

Ketua Harian DPD Golkar Sulsel, M Roem kala itu mengecek langsung surat mandat ke kediaman Nurdin Halid, 30 Agustus 2016.

 Ceroboh saat Video Call, Foto-foto SM Tanpa Busana Pun Disebar di Instagram, Facebook, WhatsApp

Pemprov Sulsel Target Tekan Angka Kemiskinan, Begini Caranya

Nurdin menyampaikan sendiri, dirinya pengganti SYL.

Sehari kemudian, sekira 50 personel Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DPD II Parepare mendatangi Sekretariat DPD I Partai Golkar Sulsel di Jl Botolempangan, Makassar.

Mereka mengepung sekretariat Partai Golkar Sulsel. Namun, tak ada kekacauan sehingga pasukan ini mundur tertib.

Sepekan kemudian, Sekretaris Golkar Sulsel, Abdillah Natsir mengumumkan struktur
dengan SK bernomor KEP-147/DPP/Golkar/XI/2016 tertanggal 3 September 2016.

Pergantian SYL kala itu, hanya 3 bulan sehabis kalah di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Provinsi Bali, Selasa (17/5/2016).

"Hampir seluruhnya pengurus daerah yang belum Musda kita di-plt kan bukan karena orang atau ketidaksukaan atau kepentingan pribadi, dan ini betul-betul kebijakan nasional," ujar Nurdin di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel, Minggu (25/9/2016).

Sebelum Syahrul meletakkan jabatannya sebagai gubernur Sulsel, April 2018, ia meninggalkan partai Golkar dan berlabuh ke Nasdem di Kota Manado.

"Saya hari ini menyatakan diri dengan tidak mempedulikan posisi dan jabatan apa nantinya. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan bergabung dengan Partai NasDem," ujar Syahrul dalam acara Konsolisasi Partai NasDem Sulut di Hotel Sutanraja, Minahasa Utara, Sulut, Rabu (21/3/2018).

 Tolak Putusan Hakim, Jaksa Nyatakan Kasasi atas Vonis Bebas Tiga Terdakwa Pemalsuan Surat

Itu menjadi hari, semua loyalis Syahrul di Partai Golkar mulai mundur perlahan di berbagai kabupaten.

Bendahara Golkar, Ichsan Yasin Limpo era Syahrul, juga sudah diberhentikan lebih dulu, Februari 2017.

Adnan Purichta Ichsan juga diberhentikan sebagai ketua Golkar Gowa.

Selanjutnya, DPD Golkar Sulsel memberhentikan loyalis Syahrul yakni Anzar Zaenal Bate (Ketua Harian Golkar Gowa), Rahmansyah dan Risma Kadir Nyampa (Wakil Sekretaris Golkar Sulsel).

Rusdi Masse (RMS) juga sebagai ketua Golkar Sidrap bahkan sudah mundur lebih dulu sehabis Munaslub Partai Golkar sebelum SYL diganti.

“Saya bukan politisi ulung, bukan pula Golkar sejati. Tapi saya adalah Golkar SYL. Saya ber-Golkar karena ikut SYL,” ujar RMS di Hotel Trisula, 22 Agustus 2016.

Pernyataan RMS itu muncul, 8 hari sebelum SYL diganti NH.

Selama menjadi ketua Golkar, memang RMS selalu menunjukkan loyalitasnya kepada SYL.

Kader Tumbang di Pilgub 2018
Kader Golkar untuk pertama kalinya tumbang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018.

Padahal, tiga kader Golkar maju yakni Nurdin Halid, Ichsan Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang.

Mereka semua pernah menduduki jabatan penting di Golkar.

Suara Golkar pecah menjadi tiga.

Sehingga, Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman melenggang menjadi pemenang Pilgub Sulsel 2018.

Selama masa kampanye, tim Nurdin dan Ichsan saling serang.

Nurdin menang di Bone, sementara itu, Ichsan berjaya di Gowa.

Padahal, kedua daerah ini adalah lumbung terbesar Partai Golkar.

Nurdin-Sudirman memperoleh 1.867.303 suara, disusul pasangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar 1.162.751 suara, disusul Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar dengan perolehan 807.330 suara.

Agus Arifin Nu'mang-Achmad Tanribali Lamo dengan perolehan 419.055 suara.

Ketiga kader Golkar ini memperoleh suara total sebanyak 2.389.136.

Pileg 2019
Partai Golkar kembali kehilangan kader terbaiknya, Andi Yagkin Padjalangi jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Yagkin pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena tak diusul di DPR RI.

Padahal, suara Yagkin pada Pileg 2014 paling tinggi yakni mencapai
59.615.

Suara Yagkin membuat Golkar mempunyai 3 kursi dari daerah pemilihan (dapil) VII Sulsel.

Setelah Yagkin hengkang, Golkar hanya mendapatkan 1 kursi di dapil VII.

Tanpa Golkar, ternyata Yagkin juga tak bisa terpilih melalui PDIP.

Ia meraih posisi kedua di dapil Sulsel II DPR RI di bawah Syamsu Niang.

Kepindahan loyalis Syahrul juga ke Nasdem dan berbagai partai juga memberikan kontribusi kekalahan Golkar di Gowa, Takalar, Makassar, Sidrap, dan Tana Toraja.

Golkar kehilangan dua kursi di dapil Gowa-Takalar.

Golkar kehilangan kursi ketua DPRD Makassar, Tana Toraja dan Sidrap.

Mantan Ketua Harian Golkar Gowa, Anzar Zaenal Bate mengisi satu kursi melalui Partai Perindo. Sementara itu, bekas legislator Golkar, Risma Kadir Nyampa juga lolos melalui Partai Demokrat.

Selain itu, Golkar kabupaten Gowa dan Takalar. Golkar Gowa tak bisa membentuk satu fraksi lagi.

Padahal, Golkar pemenang tak terkalahkan selama Golkar ikut Pemilihan Umum (Pemilu) hingga 2014.

Tapi, Syahrul Yasin Limpo dan keluarga belum mampu menembus senayan.

Syahrul tak lolos di Pileg DPR RI dapil II. Mantan ketua Golkar Gowa, Tenri Olle YL juga tak terpilih sebagai di Dapil Sulsel I.

Yagkin dan Syahrul pindah partai dan tak terpilih, Apakah faktor mereka atau memang hanya kader dan simpatisan Golkar yang mampu memberikan mereka akses untuk jadi pejabat negara?

Sementara itu, Rusdi Masse dapat berjaya di Partai Nasdem meski pada Pilkada 2018 runtuh di Sidrap.

Kala itu, istrinya yang juga usungan Nasdem, Fatmawati Rusdi kalah dari Dollah Mandi. (*)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved