Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sampah Menggunung di Jl Tun Abdul Razak Gowa, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan sampah dijumpai bila melintas di Jl Tun Abdul Razak, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Tumpukan sampah menggunung di Jl Tun Abdul Razak, Kecamatan Somba Opu, Gowa. (Ari Maryadi Tribun Timur) 

"Kita sebenarnya bingung juga ini, masyarakat masih senang membuang sampah tidak pada tempatnya," kilah Abitzar.

Abitzar melanjutkan, TPA Kabupaten Gowa memiliki masalah belakang ini. Oleh karena itu, kata Abitzar, Dinas Kebersihan Gowa belum melakukan pengangkutan dalam dua hari ini.

"Alat berat rusak di TPA, otomatis tidak bisa membongkar di TPA. Makanya belum diangkat dalam dua hari ini," kaya Abitzar.

"Jadi sebenarnya jadwal pengungkutan itu setiap hari. Tapi ada kendala di TPA, jadi belum diangkut dua hari ini," sambung Abitzar.

Pemkab Gowa Tak Raih Adipura

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebelumnya mengumumkan hanya 14 daerah yang meraih penghargaan Adipura tahun 2019 di Sulawesi Selatan.

Dalam daftar 14 daerah itu, tak ada Kabupaten Gowa yang tercantum. Impian Pemerintah Kabupaten berjuluk Butta Bersejarah itu untuk meraih Penghargaan Adipura 2019 rupanya masih jauh panggang dari api.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa, Marzuki menilai, penanganan pengelolaan sampah jadi salah satu masalah yang sulit dipecahkan.

Marzuki menuturkan, ada 15 komponen penilaian untuk meraih penghargaan Adipura. Salah satunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

TPA yang dimiliki Kabupaten Gowa diketahui berlokasi Desa Pembentangan, Kecamatan Bajeng. Marzuki menyebut, TPA Gowa masih berstandar Open Dumping.

"Ada tiga klasifikasinya, TPA kita masih Open Dumping, yaitu klasifikasi terendah. Ini yang mesti kita benahi ke depan," kata Marzuki, Jumat (11/1/2019) lalu.

Open Dumping diketahui merupakan sistem pembuangan paling sederhana, yaitu dibuang begitu saja. Tingkatkan di atasnya yaitu Controlled Landfill, kemudian Sanitary Landfill.

"Untuk meraih Piala Adipura, TPA sebaiknya sudah Sanitary Landfill. Itu adalah metode pengelolaan sampah paling maju dan sistematis," beber Marzuki.

Marzuki mengaku akan terus melakukan pembenahan penanganan sampah agar mampu meraih Adipura ke depan. Untuk 14 komponen lainnya, kata Marzuki, telah berhasil dicapai.

"PR kita meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga. Karena kelemahan kita di situ, tim penilai dari pusat melihat langsung bentuk-bentuk fisik," terang Marzuki.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved