Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sampah Menggunung di Jl Tun Abdul Razak Gowa, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan sampah dijumpai bila melintas di Jl Tun Abdul Razak, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Tumpukan sampah menggunung di Jl Tun Abdul Razak, Kecamatan Somba Opu, Gowa. (Ari Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Tumpukan sampah menjadi potret pemandangan yang dijumpai bila melintas di Jl Tun Abdul Razak, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Bungkusan plastik bekas bertebaran sepanjang 20 meter di tepi jalan tersebut. Bau menyengat tercium bila warga ataupun pengendara melintas di jalan tersebut.

Total ada empat titik lokasi sampah di sepanjang jalan tersebut. Masing-masing titik berjarak sekitar 1 km.

Baca: Menu Favorit Kadis Pengendalian Penduduk Gowa saat Buka Puasa

Baca: Jembatan Inspeksi Kanal Gowa Bakal Diperlebar, Pipa PDAM Dipindahkan?

Baca: Pemkab Gowa Akan Salurkan Rp 32 M Dana Kelurahan Bulan Ini

Salah seorang warga, Udin menyayangkan kehadiran tumpukan sampah tersebut. Bau menyengat sering kali tercium ke warga sekitar.

Udin juga menyayangkan langkah pemerintah Kabupaten Gowa yang terkesan melakukan pembiaran terhadap sampah tersebut.

Menurutnya, tumpukan sampah tersebut hanya diangkut sekali dalam sepekan. "Sampah itu sangat menggangu. Mobil kebersihan jarang mengangkut," kata Udin kepada Tribun, Kamis (9/5/2019).

Meski diangkut mobil kebersihan, kata Udin, sampah akan kembali menggunung dalam hitungan jam. Jl Tun Abdul Razak yang berbatas dengan Kota Makassar dinilai jadi penyebab sehingga orang luar kerap membuang sampah di sana.

"Terakhir kali diangkut tiga hari lalu. Setelahnya langsung menggunung lagi karena orang luar ikut membuang sampah di sini," kata Udin.

Butuh Solusi

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Gowa, Abitzar mengatakan kehadiran sampah tersebut masih menjadi persoalan yang sementara ia carikan solusi.

Abitzar menyebut, tepi jalan Tun Abdul Razak bukanlah tempat pembuangan resmi dari pemerintah.

Akan tetapi, pihaknya mengaku belum bisa membendung tindakan masyarakat agar tidak membuang sampah di lokasi tersebut.

"Itu pembuangan liar. Kami sebenarnya tidak mau ada orang membuang sampah di situ," kata Abitzar yang dikonfirmasi Tribun, Kamis (9/5/2019).

Abitzar melanjutkan, keterbatasan kontainer sampah menjadi penyebab adanya pembuangan sampah liar tersebut. Ia mengaku pihaknya masih terkendala lahan penempatan kontainer.

Lokasi tersebut diketahui hanya memiliki satu kontainer untuk tempat pembuangan sementara (TPS). Abitzar pun balik menyalahkan masyarakat yang dinilai belum membuang sampah di tempat yang disediakan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved