pemilu2019.kpu.go.id-Update Real Count KPU Pilpres 2019 Data Masuk 70,8%,Prabowo Mampu Kerja Jokowi?
pemilu2019.kpu.go.id-Update Real Count KPU Pilpres 2019 Data Masuk 70,8%,Prabowo Mampu Kerja Jokowi?
13. Jawa Tengah (80,6%):
Jokowi-Ma'ruf 13.601.054
Prabowo-Sandi 3.975.310
Baca: Hari ke-3 Ramadan, Kabupaten Wajo Diperkirakan Hujan Lokal
Baca: VIDEO:20 Anak Yatim dan Komunitas Disabilitas Buka Puasa Fave Hotel Makassar
14. Jawa Timur (61,3%):
Jokowi-Ma'ruf 9.457.280
Prabowo-Sandi 5.034.029
15. D.I. Yogyakarta (90,6%):
Jokowi-Ma'ruf 1.497.515
Prabowo-Sandi 670.574
16. Banten (68,2%):
Jokowi-Ma'ruf 1.717.816
Prabowo-Sandi 2.760.126
17. Bali (99,8%):
Jokowi-Ma'ruf 2.339.349
Prabowo-Sandi 212.051
18. NTB (70,2%):
Jokowi-Ma'ruf 671.557
Prabowo-Sandi 1.397.655
19. NTT (87,9%):
Jokowi-Ma'ruf 2.075.582
Prabowo-Sandi 264.718
20. Kalimantan Barat (94,8%):
Jokowi-Ma'ruf 1.629.060
Prabowo-Sandi 1.187.537
21. Kalimantan Tengah (87,2%):
Jokowi-Ma'ruf 728.822
Prabowo-Sandi 462.994
22. Kalimantan Selatan (71,5%):
Jokowi-Ma'ruf 591.352
Prabowo-Sandi 1.049.889
23. Kalimantan Timur (78,8%):
Jokowi-Ma'ruf 882.025
Prabowo-Sandi 667.876
24. Sulawesi Utara (85,4%):
Jokowi-Ma'ruf 1.046.970
Prabowo-Sandi 307.665
Baca: Ganti ILC TV One, Debat Seru Rocky Gerung Dikeroyok Adian & I Putu Bahas Misteri Banyak KPSS Wafat
Baca: Benarkan Salat Dhuha Pembuka Pintu Rezeki? Berapa Rakaat Harus Dikerjakan, Berikut Penjelasannya
Baca: Video Kronologi Detik-detik Saksi PDIP Diseret Polisi Keluar Ruang Rekap KPU, Ini Kemudian Terjadi
25. Sulawesi Tengah (62,5%):
Jokowi-Ma'ruf 572.329
Prabowo-Sandi 450.464
26. Sulawesi Selatan (84,6%):
Jokowi-Ma'ruf 1.810.865
Prabowo-Sandi 2.355.223
27. Sulawesi Tenggara (98,2%):
Jokowi-Ma'ruf 543.781
Prabowo-Sandi 825.167
28. Gorontalo (99,8%):
Jokowi-Ma'ruf 368.797
Prabowo-Sandi 344.012
29. Sulawesi Barat (98,6%):
Jokowi-Ma'ruf 467.750
Prabowo-Sandi 258.928
30. Maluku (58,9%):
Jokowi-Ma'ruf 344.201
Prabowo-Sandi 242.959
31. Maluku Utara (71,1%):
Jokowi-Ma'ruf 231.522
Prabowo-Sandi 239.501
32. Papua (7,4%):
Jokowi-Ma'ruf 154.164
Prabowo-Sandi 35.788
33. Papua Barat (20,3%):
Jokowi-Ma'ruf 91.676
Prabowo-Sandi 35.324
34. Kalimantan Utara (89,7%):
Jokowi-Ma'ruf 221.201
Prabowo-Sandi 221.201
35. Luar Negeri (87,9%):
Jokowi-Ma'ruf 419.694
Prabowo-Sandi 179.263
Perlu diketahui, hingga kini perhitungan suara masih terus berlangsung.
Perhitungan itu juga bisa dipantau melalui situs KPU pemilu2019.kpu.go.id.
Purnawirawan Jenderal Akan Demo KPU, Bawaslu Agar Jokowi Didiskualifikasi, 'Yang Halangi Kita Lawan'
Purnawirawan jenderal akan demo KPU - Bawaslu Agar Jokowi-Maruf didiskualifikasi, ancam lawan pihak yang halangi.
Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen merencanakan unjuk rasa di Kantor KPU RI dan Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Tujuan unjuk rasa itu adalah menuntut penyelenggara Pemilu mendiskualifikasi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 01, Jokowi - Maruf Amin.
"Siapapun yang menghalangi kita lawan," kata Kivlan Zen dalam sebuah konferensi pers di Jalan Tebet Timur Dalam, Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Namun, rencana tersebut dikritik.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Teuku Taufiqulhadi menilai, jika rencana itu nantinya terlaksana, Kivlan Zen tak memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat.
"Rencana Pak Kivlan Zen akan melaksanakan unjuk rasa di KPU dan Bawaslu sebaiknya diurungkan karena itu tidak memberi pendidikan politik yang baik untuk bangsa ini," kata Teuku Taufiqulhadi dalam siaran persnya, Selasa (7/5/2019).
Legislator Partai Nasdem itu menganggap sosok Kivlan Zen sebagai orang yang rasional.
Baca: Amdal RS Hasri Ainun Habibie Segera Terbit Awal Juni
Baca: Hari Terakhir Pimpin Makassar, Begini Perasaan Danny dan Deng Ical
Baca: 5 Partai Kantongi Masing-masing 5 Kursi DPRD Makassar, Siapa Parpol Pendatang Baru?
Untuk itu, Teuku Taufiqulhadi meminta untuk tidak menggelar aksi di KPU dan Bawaslu.
"Saya menganggap Pak Kivlan adalah tokoh cukup rasional sejauh ini karena itu saya menyerukan hal ini," ujarnya.
"Kalau Pak Kivlan akan menggerakkan unjuk rasa untuk menekan KPU, saya anggap Pak Kivlan tidak rasional lagi, dan lebih besar subjektivitas politik yang mempengaruhi sikap politiknya," kata Teuku Taufiqulhadi menambahkan.
"UU pemilu tidak parsial. Undang-Undang Pemilu itu kita buat untuk mengayomi semua elemen di tanah air," jelasnya.
Teuku Taufiqulhadi menambahkan, UU Pemilu merupakan hasil kesepakatan bersama yang dibahas secara matang di parlemen, termasuk penyelenggara pemilu, KPU, dan Bawaslu.
"Saya rasa Pak Kivlan tidak sulit untuk memahaminya, kecuali jika Pak Kivlan sudah tidak rasional lagi dan sikap politiknya didasari rasa curiga berlebihan. Jangan ada rasa curiga berlebihan," katanya pungkas.
(TRIBUNWOW/TRIBUNTIMUR)