Ramadan 2019
Benarkan Salat Dhuha Pembuka Pintu Rezeki? Berapa Rakaat Harus Dikerjakan, Berikut Penjelasannya
Salat Dhuha ialah salat sunah yang dikerjakan seorang muslim di waktu duha. Jumlah rakaat Salat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.
TRIBUN-TIMUR.COM- Salat Dhuha ialah salat sunah yang dikerjakan seorang muslim di waktu duha.
Waktu yang dimaksud (duha) adalah waktu ketia matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu zuhur.
Jumlah rakaat Salat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Benarkah salat dhuha pembuka pintu rezeki? tunggu dulu.
Banyak hal yang perlu dipahami mengenai amalan tersebut, supaya tidak salah paham.
Baca: Ganti ILC TV One, Debat Seru Rocky Gerung Dikeroyok Adian & I Putu Bahas Misteri Banyak KPSS Wafat
Baca: VIDEO: Detik-detik Saksi PDIP Diseret Aparat dari Forum Rekapitulasi Kecamatan Mamuju
Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com, pernah menjelaskan hal tersebut.
Patut jadi pelajaran, simak ulasannya, di bawah ini:
Islam mengajarkan, agar kita berusaha mengejar kebahagiaan akhirat sebanyak-banyaknya, melebihi usaha kita dalam mengejar dunia.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al-Qashas: 77)
Anda bisa perhatikan, Allah mengajak kita untuk menjadikan dunia ini kesempatan mencari kebahagiaan bagi akhirat, sebisa yang kita lakukan. Akan tetapi, jangan 100 persen. Jangan lupakan bagian dari kehidupan dunia.
Setiap muslim, pasti dia melakukan aktivitas dunia dan aktivitas akhirat. Berdasarkan ayat di atas, seharusnya aktivitas akhirat, lebih banyak dari pada aktivitas dunia. Dengan kata lain, orientasi akhirat, lebih dominan dari pada orientasi dunia.
Namun sangat disayangkan, di zaman ini, prinsip yang diajarkan pada ayat di atas dibalik. Orientasi dunia, jauh lebih dominan dari pada orientasi akhirat. Bahkan sampai amal ibadah yang seharusnya dilakukan untuk akhirat, turut dikorbankan untuk mendapatkan dunia.
Lebih dari itu, ada satu ayat yang selayaknya perlu kita ingat ketika kita sedang beramal. Yaitu firman Allah,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ