Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2019

Kisah Tim Sukses yang Kini Depresi Dikejar-kejar usai Hanya Kumpulkan 567 Suara untuk sang Caleg

Inilah kisah Mursyid seorang tim sukses dari calon legislatif di DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang kini mengalami depresi.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
Ustaz Ujang Bushtomi pemilik Padepokan Anti Galau memandikan Mursyid (45) di Waduk Setupatok, Selasa malam (24/4/2019). Mursyid adalah tim sukses calon anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang depresi karena tertekan perolehan suara yang kecil. 

TRIBUN-TIMUR.COM-Inilah kisah Mursyid seorang tim sukses dari calon legislatif di DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang kini mengalami depresi.

Mursyid mengalami depresi lantaran tak kuat terus ditagih sang caleg karena tak mampu memberikan suara yang sudah ditargetkan.

Mursyid gagal mengumpulkan suara untuk sang caleg yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.

Caleg tersebut diketahui bernama Khaeruddin.

Baca: Rekapitulasi Suara di Kecamatan Tamalanrea Makassar Baru Rampung Dua Kelurahan

Baca: Hasil Real Count KPU, Perolehan Kursi Sementara DPRD Sulsel Dapil VII Bone, Golkar Kapling 2 Kursi

Khaerudin mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon dengan nomor urut enam dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Dia mewakili daerah pemilihan tujuh yang meliputi enam kecamatan antara lain: Kecamatan Astanajapura, Beber, Greged, Mundu, Sedong dan Susukan Lebak.

“Saya tim sukses ring satu untuk Caleg PAN Nomor 6 Dapil 7, namanya Khaerudin. Dia adik kandung saya,” kata Mursyid kepada sejumlah media.

Baca: TERBARU Real Count C1 KPU Data Masuk 27,9% untuk Pilpres 2019, Segini Suara Jokowi, Prabowo Menguat?

Baca: 119 Petugas KPPS Meninggal, 548 Dilaporkan Sakit, KPU Usul 3 Opsi untuk Pemilu Mendatang

Dia hanya mendapatkan 567 suara dari jumlah suara yang ditargetkan sebanyak 3000 suara.

Anak kedua dari pasangan Basyir (alm) dan Aminah ini menceritakan, tekanan itu diduga terjadi setelah Kherudin memberikan sejumlah nominal uang dan 3.000 butir telur dalam dua buah mobil boks kepada Mursyid.

“Sekarang kalau orang silaturahim enggak ngasih-ngasih kan enggak enak. Udah ngeganggu waktunya, enggak enak kalo enggak ngasih. Saya bilang, ini sih titipan telur dari adik saya, sodakoh aja, doa dan dukungan pilih adik saya ya,” kata Mursyid kepada Kompas.com mengingat kata-kata saat dia mengampanyekan adiknya.

Mursyid meyakinkan bahwa dirinya sudah kerja keras siang dan malam menyosialisasikan adiknya dari rumah ke rumah.

Dia memberikan satu bungkus paket berisi empat butir telur untuk satu orang pemilih.

Namun, saat proses penghitungan suara, Khaerudin mulai menanyakan perolehan hasil suaranya.

Mursyid berulangkali ditelepon dan ditagih suara yang pernah ditargetkan. Kenyataannya jauh, suara di Desa Penpen untuk Khaerudin hanya 567 dari 3.000 suara yang ditargetkan.

Akhirnya, Mursyid merasa kecewa pada diri sendiri karena tidak dapat memenuhi target. Dia juga kesal dengan warga yang sudah dia beri sesuatu namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Mursyid mengaku hubungan saudara adik kakak pun sempat merenggang karena masalah ini.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved