Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Quick Count 2019

Inilah Alasan Hingga Prabowo - Sandiaga Menang Besar di Sulsel: Karena Pak JK Tak Ikut Lagi Pilpres

Inilah Alasan Hingga Prabowo - Sandiaga Menang Besar di Sulsel: Karena Pak JK Tak Ikut Lagi Pilpres

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
hasim arfah/tribun-timur.com
Relawan pengusaha muda nasional (Repnas) Sulsel melakukan syukuran calon presiden dan wakil presiden RI 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 versi hitung cepat di Posko Repnas Sulsel, Jl Haji Bau, Makassar, Sulsel, Minggu (21/4/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Relawan Pengusaha Muda Nasional Sulawesi Selatan (Repnas Sulsel) menggelar syukuran atas keunggulan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin versi hitung cepat atau quick count di Posko Repnas Sulsel, Jl Haji Bau, Makassar, Minggu (21/4/2019).

Meski secara nasional pasangan calon nomor urut 01 ini diunggulkan, Ketua Repnas Sulsel mengakui kondisi berbeda di Sulsel.

Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 unggul mutlak di Sulsel berdasar hitung cepat.

“Kesyukuran bagi saya pribadi dan sebagai bagian CRC karena prediksi kami di akhir Juli 2018 di mana Jokowi-Ma'ruf unggul 54 sekian persen hasilnya tidak terlalu jauh berbeda. Memang persaingan ketat di Sulsel, elektabilitas kedua pasang calon di bawah 50 persen,” kata Ketua Repnas Jokowi - Maruf Amin Sulsel, Herman Heizer.

Menurut Herman, salah satu faktor yang menjadi penentu adalah pemilih Sulsel ada kecenderungan mengikuti pilihan ijtima ulama.

“Kita kan tahu masyarakat Sulsel merupakan religius, di hari terakhir itu kan masuk Ustad Abdul Somad, Adi Hidayat dan beberapa ustad kondang yang selama ini menjadi rujukan,” jelasnya.

“Yang kedua pak Sandi (Sandiaga) juga tidak bisa dinafikkan. Kalau kita lihat Sandi adalah calon wakil presiden yang paling sering datang di Sulsel,” ujar Direktur Celebes Research Center (CRC) tersebut.

Meski demikian, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel ini bersyukur Pemilu 2019 berlangsung damai dan lancar.

Terpisah, Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab, menyebut, lima penyebab kekalahan Jokowi-Ma’ruf di Sulsel.

Menurutnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto (DP) menjanjikan kemenangan luar biasa presentasenya. Bahkan hingga 70 persen.

“Tapi kerja-kerja politik tak hanya memasang target tapi harus sesuai kerja di lapangan. Jangan murah menjanjikan, tanpa memperhatikan kondisi politik masyarakat. Justru karena janji muluk-muluk itu menaikkan emosi politik di Sulsel,” ujar Olleng, sapaannya.

Kondisi ini menyebabkan lawan termotivasi.

“Omongan itu memantik semangat mereka, lebih bagus target jangan diumbar tapi kerja di lapangan real,” jelasnya.

Kedua, kepala daerah yang berafiliasi dengan partai pengusung Jokowi-Ma’ruf malah berlomba ‘tampil’ dan bekerja sendiri-sendiri sehingga tak padu.

Kondisi serupa dengan para tokoh nasional yang ‘bolak-balik’ di Sulsel. Ditambah partai pengusung tak terkonsolidasi baik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved