Kakek 80 Tahun Serahkan Uang Satu Kantong ke Prabowo Saat Kampanye di Padang, Dipeluk, Mengharukan
Kakek 80 Tahun Serahkan Satu Kantong Plastik Uang ke Prabowo Saat Kampanye di Padang, Mengharukan
Beda lagi dengan Jusniwar, seorang nenek 75 tahun di Kota Padang, Sumbar, yang terlihat begitu bahagia pada Selasa (2/4/2019) siang.
Niat Jusniwar untuk bisa melihat langsung wajah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akhirnya bisa terwujud.
Baca: Jika Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Menang, PAN 7 Kursi Menteri, PKS 6 Kursi, Demokrat Belum Jelas
Baca: Relawan Roemah Djoeang Prabowo Sandi Sulsel Akan Gelar Jalan Santai
Tapi, untuk bisa melihat wajah Prabowo, Jusniwar harus melalui sederet perjuangan yang sulit.
Ibu enam anak ini harus bertahan di bawah teriknya matahari, berdesak-desakan di tengah ribuan massa, hingga nyaris jatuh akibat dorong-dorongan.
Datang Naik Go-Car
Juniwar datang ke lokasi kampanye akbar Prabowo Subianto di kawasan Danau Cimpago, Padang, menggunakan Go-Car.
Jusniwar berangkat dari rumahnya di Tunggul Hitam, Kota Padang, sekitar pukul 11.00 WIB menggunakan Go-Car.
"Sengaja ke sini ingin lihat Prabowo,” ujar Jusniwar kepada TribunPadang.com di lokasi kampanye.
Pada pukul 14.10 WIB, Prabowo Subianto memasuki arena kampanye di kawasan Danau Cimpago, Kota Padang, Selasa.
Dari jendela bagian atas mobil, Prabowo menyapa ribuan warga Kota Padang. Prabowo juga bersalaman dengan warga. Massa bersorak dan memanggil nama Prabowo tiada henti.
Tak sedikit pula warga yang mengabadikan momen Prabowo memasuki arena kampanye.
Sementara Jusniwar, saat Prabowo memasuki arena, ia berada di tengah-tengah massa. Wanita yang beralamat di Tunggul Hitam Kota Padang ini, nyaris jatuh akibat desak-desakan.
Baca: TRIBUNWIKI: Hans Christian Anderson Penulis Buku Anak Ternama, Orang di Balik Hari Buku Anak Sedunia
Baca: TRIBUNWIKI: Diberitakan Dekat dengan Gong Yoo, Berikut Profil dan Perjalanan Karier Ahn So Hee
Ia terdorong oleh massa yang mundur. Dia pun terjepit di tengah kerumunan orang yang ikut menghadiri kampanye Prabowo Subianto.
Dia merasakan udara begitu pengap. Apalagi Kota Padang pada siang itu begitu terik. "Saya hampir jatuh. Untung saya ditahan oleh massa yang berada di belakang,” ujarnya.