Hasil SPAN-PTKIN 2019 Sudah Diumumkan, Kamu Gagal? Jangan Khawatir Masih Ada Jalur UM-PTKIN 2019
Sudah melihat hasil SPAN-PTKIN 2019? Selamat bagi kamu yang lulus. Sementara bagi yang belum beruntung, jangan khawatir masih ada jalur UM PTKIN 2019.
Pembiayaan penyelenggaraan UM-PTKIN dibebankan kepada peserta seleksi dan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Namun, Kemenag belum merilis jadwal lengkap pendaftaran UM-PTKIN 2019.
Saat tribun-timur.com mengakses website pendaftarannya di www.um-ptkin.ac.id, pukul 13. 27 WITA belum ada informasi lebih lanjut.

Daftar PTKIN dalam naungan Kementerian Agama:
- UIN Malang
- UIN Jakarta
- UIN Yogyakarta
- UIN Alauddin Makassar
- UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
- UIN Sunan Gunung Djati Bandung
- UIN Ar-Raniry Banda Aceh
- UIN Raden Intan Lampung
- IAIN Batu Sangkar
- IAIN Walisongo Semarang
- IAIN Surakarta
- IAKN Ambon
- UIN Sunan Ampel Surabaya
- IAIN Antasari Banjarmasin
- IAIN Sumatera Utara
- IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
- IAIN Imam Bonjol Padang
- IAIN Sultan Amai Gorontalo
- STAIN Pontianak
- STAIN Palu
- STAIN Bukittinggi
- STAIN Kediri
- STAIN Sorong
- STABN Sriwijaya
- STAIN Al-Fatah Jayapura
Beasiswa Santri Kemenag
Anda yang ingin kuliah di Perguruan Tinggi Negeri bisa mengikuti Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi atau PBSB 2019
Pendaftaran PBSB akan dibuka pada 1 April mendatang. Pendaftaran bisa dilakukan melalui link https://ditpdpontren.kemenag.go.id/pbsb/
Dikutip di Kemenag.co.id PBSB 2019 akan dibuka di 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan 7 Perguruan Tinggi Umum.
“Pendaftaran untuk PBSB Reguler dibuka 1 April 2019,” tegas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi di Jakarta, Selasa (19/03).
Menurut Zayadi, PBSB sebagai bentuk afirmasi negara bagi para santri agar dapat merespon tantangan zaman.
Agar santri dapat mentransformasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal dalam konteks kekinian, kata Zayadi, setidaknya ada dua aspek yang menjadi perhatian, yaitu pemahaman dan penguasaan terhadap aspek ilmu agama (tafaqquh fiddin) serta kemampuan menentukan maslahat kemanusiaan (tafaqquh fii mashalihil khalqi) di masa depan.
“PBSB tidak hanya memberikan ruang pengkajian keilmuan keislaman saja, tetapi juga kajian keilmuan lainnya sebagai instrumen akademik dan metodologis untuk mentransformasikan agama sehingga lebih kontekstual,” tuturnya.
Sejalan dengan itu, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren terus berusaha melakukan optimalisasi pilihan studi.
Hal itu dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan pesantren dalam menjalankan fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan pemberdayaan masarakat, serta upaya mempercepat pembangunan nasional.
Harapannya, santri lulusan PBSB akan lebih responsif dan mampu memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan aktual.