Pembunuhan Karyawati UNM
Diungkap Suami Siti Zulaeha, 1 Lagi Kebohongan Besar Disampaikan Dr Wahyu Apa Motif Sebenarnya?
Satu per satu kebohongan Dr Wahyu Jayadi Dosen UNM pelaku tunggal Pembunuhan Karyawati UNM Siti Zulaeha mulai terungkap giliran suami Sukri Tenri Gau
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Mansur AM
Dari hasil penyelidikan, terungkap sosok pembunuhnya, yakni Wahyu Jayadi.
Pria asal Kabupaten Sinjai ini mengaku menyesal. Ia telah menghabisi nyawa Sitti Zulaeha Djafar, rekan kerjanya di Gedung Menara Pinisi UNM.

"Saya secara pribadi sangat menyesal atas apa yang saya lakukan," kata Ketua Pusat KKN UNM ini dengan kepala menunduk.
"Secara pribadi sekali lagi saya ucapkan permohonan maaf. Saya tidak ada niat untuk menghabisi," tutur Wahyu Jayadi sembari menagis di hadapan petugas dan awak media,
Tak lupa, doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta ini ikut menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Zulaeha.
"Permohonan maaf yang sangat dalam kepada keluarga besar Almarhumah. Saya sangat menyesali apa yang telah saya lakukan," tandas Wahyu Jayadi.
Isu perselingkuhan pun sempat mewarnai tragedi pembunuhan tersebut.
Namun dari hasil pemeriksaan sebelumnya, Wahyu Jayadi enggan mengakui adanya hubungan asrama yang terjalin dengan Siti Zulaeha Djafar.
Wahyu Jayadi beralasan, hubungannya dengan korban hanyalah sebatas rekan kerja, tinggal bertetangga, dan sama-sama berasal dari Sinjai.
"Pelaku tidak mengakui adanya hubungan asmara dengan korban," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Minggu (24/3/2019) lalu.

Sosok Zulaeha di Mata Suami
Sementara itu, suami Siti Zulaeha, Sukri Tenri Gau mengatakan mendiang istrinya, Siti Zulaeha Djafar, adalah sosok yang memiliki karakter tegas dalam pendiriannya.
"Almarhum keras pendirian. Teguh prinsip ke siapa pun. Dia akan melawan kalau tidak sesuai dengan prinsip itu," kenang Sukri saat dikonfirmasi di Halaman Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).
Sukri mengaku masih tak percaya istrinya tercinta meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi dibunuh oleh rekan kerjanya di kampus Universitas Negeri Makassar, Wahyu Jayadi.
Selama 14 tahun membina bahtera rumah tangga, Sukri mengaku tak pernah terlibat konflik dengan istrinya. Ia dan istrinya selalu akrab dan mesra.
