Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wahyu Jayadi Didapati Tidur di Kampus Jumat Pagi, Sempat Keluhkan Badannya Sakit

Dr Wahyu Jayadi, tersangka pembunuh Siti Zulaeha, disebut sempat mencari gunting kuku sebelum jenazah korban ditemukan.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Munawwarah Ahmad
darul
Kepala Subag Rumah Tangga UNM, Amiruddin (55) saat menunjuk meja kerja korban, Siti Zulaeha (40). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dr Wahyu Jayadi, tersangka pembunuh Siti Zulaeha, disebut sempat mencari gunting kuku sebelum jenazah korban ditemukan.

"Pagi-pagi sempat ia (Wahyu) cari gunting kuku," ujar salah satu karyawan UNM yang enggan disebut namanya, saat ditemui di gedung Phinisi UNM, Selasa (26/3/2019).

Kata saksi, pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita, Jumat (22/3) pagi, Kepala UPT UNM Dr Wahyu sempat mencari gunting kuku di sekitaran basemen parkir gedung Phinisi.

Baca: VIDEO: Dr Wahyu Jayadi Pelaku Pembunuhan Karyawati UNM Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Baca: Rumah Wahyu Jayadi Kosong, Anak dan Istri Tinggalkan Rumah Sejak Jumat Lalu

"Tapi karena tidak ada, yang bersangkutan langsung mencari diluar. Katanya mau beli di kios, tidak tahu gunting kuku itu untuk apa," jelas saksi kepada tribun timur.com.

Mayat Siti, karyawati Sub Bagian Rumah Tangga, ditemukan warga Jl Pattalasang, Gowa, tepat depan Perumahan Zarindah, Gowa, sekitar pukul 09.30 Wita, pagi itu.

Salah satu pegawai UNM, Alamsyah (42) mengaku, Wahyu memang menginap di mobilnya yang terparkir pada lantai dasar gedung Phinisi, Jl AP Pettarani, Makassar.

"Jadi pagi itu saya lihat mobilnya parkir di parkiran bawah, ternyata ada pak Wahyu jafi langsung saya pukul mobil dan dia ini kaget, katanya sakit giginya," ungkapnya.

Saat Alamsyah membangunkan Dr Wahyu sekitar pukul 08.20 Wita, waktu belum ada info terkait penemuan mayat Siti Zulaeha di Poros Pattalasang, Kabupaten Gowa.

Alamsyah sempat ke lantai 10 gedung Phinisi lalu ke lantai 4 untuk merokok.

Tapi saat itu, Alamsyah bertemu lagi dengan Dr Wahyu yang mengeluh sakit badannya.

"Disitu dia (Wahyu) bilang sakit semua itu badannya, dia panggil petugas kebersihan untuk pijit, tidak lama fotonya almarhum masuk di whatsapp-nya," jelas Alamsyah.

Disitu, Wahyu dan Alamsyah yang sempat melihat isi pesan itu kaget, karena nomor plat mobil korban dan juga foto jenazah tersebar di akun sosial media (Sosmed).

"Dari situ kita langsung ke ruang kerjanya ibu Sula (nama akrab korban di UNM) agar mencari infonya, disitu kami tidak terlalu perhatikan pak Wahyu," ujar Alamsyah.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved