Tinjau MNP, Menteri Perhubungan Minta Pelindo IV Persingkat Waktu Antrean
Dalam lawatannya, Budi Karya banyak mendengar penjelasan terkait progres pembangunan Makassar New Port yang dipaparkan Farid Padang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meninjau proyek pembangunan Makassar New Port, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3/2019) siang.
Kehadiran Budi Karya Sumadi menggunakan helikopter disambut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Dirut Pelindo IV Farid Padang.
Dalam lawatannya, Budi Karya banyak mendengar penjelasan terkait progres pembangunan Makassar New Port yang dipaparkan Farid Padang.
Menurut Farid Padang dalam paparannya, saat ini progres pembangunan Makassar New Port telah mencapai luas 51 hektar dari total 116 hektar untuk tahap I.
"Panjang 320 (meter) kita bisa buat 362 (meter) untuk optimalisasi, lebar 27 meter. Posisi sampai sekarang sekita 46 sampai 47 kapal," ujar Farid Padang menjelaskan tentang progres dermaga atau sandar kapal di Makassar New Port.
Untuk kapal-kapal domestik yang sandar di dermaga Makassar New Port, menurut Farid Padang mulai mengalami peningkatan.
"Sekarang peminta domestik untuk sandar disini banyak. Mulai dari Temas Bul, Meratus. Untuk itu kita masih dengan izin sementara, tapi surat permohonan untuk persetujuan permanen sudah disampaikan," ungkap Farid.
Panjang jalan dari ruas Jl Sultan Abdullah Raya, menuju dermaga Makassar New Port mencapai 2.500 meter dengan kondisi cor.
Usai melakukan pemantauan di sekitar dermaga, Budi Karya yang ditemui sejumlah awak media mengungkapkan, dengan hadirnya Makassar New Port, Sulsel saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
"Kita lihat bagaimana Sulawesi Selatan, Makassar, tumbuh dalam pesat. Saya kaget tadi pak gubernur (Nurdin Abdullah) menyatakan bahwa tadinya 700 ribu TeUS, sekarang lebih dari 1 juta (TeUS), jadi Makassar bisa sama seperti di Surabaya," kata Budi Karya Sumardi.
Ia pun meminta agar Pelindo IV terus melakukan pembenahan dan memaksimalkan layanan bongkar muat yang telah berjalan.
"Oleh karenanya saya minta kepada Pelindo IV untuk membangun, mereklamasi, melengkapi peralatan-peralatan crane, melakukan prosedur yang baik, memperhatikan GCG (Good Corporate Governance) dan juga memperhatikan layanan," ujar Budi Karya.
Layanan yang dimaksud Budi Karya, terhadap Pelindo IV ialah mempersingkat waktu antrean bongkar muat konatainer dari waktu antrean tiga hari menjadi dua hari bahkan sehari.
"Oleh karena itu Kementrian Pehubungan mensupport kegiatan yang ada di Makassar ini, apalagi Makassar ini merupakan hub (pelabuhan penghubung) Indonesia Timur," jelasnya.
Kehadiran Makassar New Port menurut Budi Karya, sangat mendukung untuk aktivitas ekspor komoditi lokal Sulsel ke manca negara.