Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penderita TB Meningkat, Ini Upaya di Lakukan Dinkes Selayar

"Sebagian beranggapan kalau disebabkan oleh racun sehingga masyarakat enggan tuk berobat," katanya kepada Tribunselayar.com, Selasa (19/3/2019).

Penulis: Nurwahidah | Editor: Hasrul
KOMPAS.com
Ilustrasi tuberkulosis (TB) 

TRIBUN-SELAYAR.COM, BENTENG- Kasus penderita Tuberkulosis (TB) semakin meningkat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Data Dinas Kesehatan Selayar kasus penderita TB pada tahun 2016 ada 242 kasus, tahun 2017 ada 261 kasus, dan tahun 2018 ada 241 kasus.

Wasor Tbc Dinkes Selayar Israil mengatakan, salah satu pemicu meningkatnya penyakit TB ini karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB.

Baca: BMKG Makassar: Selayar Berawan Tinggi Gelombang 2 Meter

Baca: PLN Selayar Beri Diskon Tambah Daya, Ini Syaratnya

"Sebagian beranggapan kalau disebabkan oleh racun sehingga masyarakat enggan tuk berobat," katanya kepada Tribunselayar.com, Selasa (19/3/2019).

Israil memaparkan, adapun tanda-tanda penyakit Tb seperti batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih, dahak bercampur darah, berat badan menurun.

"Sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik disertai batuk dan demam meriang lebih dari satu bulan," ujarnya.

Menurutnya, Tb atau Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis).

Baca: Judas Amir Hadiri Puncak HUT ke-69 Satpol PP dan Satlinmas ke-57

Baca: UPDATE: Banjir Sentani Sudah 82 Orang Meninggal 4273 Mengungsi, Penjelasan Resmi BMKG Sebab Banjir

Kuman ini menyerang tubuh manusiaterutama pada paru. TBC bukan penyakit keturunan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna.

Kasus TBC, kata dia, paling banyak diserang pada usia dewasa ke atas.

Dinkes Selayar, lanjutnya memiliki alat canggih pendeteksi TB yang untuk sekarang ini namanya alat TCM (Tes Cepat Molekuler).

"Yang ada dirumah sakit alat ini dapat memeriksa dahak dengan cepat sehingga, dengan waktu dua jam kita bisa melihat hasil apa dahak yang diperiksa posotif atau negatif," ujarnya.

Untuk itu, kata dia , upaya yang dilakukan Dinkes untuk mengurangi kasus Tb seperti mensosialisasikan penyakit TBC ke desa dan kelurahan sekaligus, melakukan kegiatan seperti ketuk pintu dari rumah kerumah untuk mencari suspek atau penderita TBC.

"Mencari penderita TBC sedini mungkin dan mengobati penderita sampai sembuh untuk mengurangi penularan. TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh) obat tbc berkualitas dan gratis di puskesmas maupun rumah sakit," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, @ nur_wahidah_saleh

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Baca: LTMPT Ingatkan Jadwal Penutupan Pendaftaran UTBK SBMPTN 2019, Intip Persaingan Saintek dan Soshum

Baca: Ada Apa? KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah dari Ruang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,Terlibat?

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved