HMI Maros Gelar Intermediate Training Tingkat Nasional, 60 Kader Lolos Seleksi
Sebelum peserta dinyaatakan lolos, dari ratusan pendaftar, hanya 78 makalah yang diterima dan mengikuti tahapan Screening Test.
Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Butta Salewangang Maros, menggelar Intermediate Training atau latihan kader tingkat nasional, Minggu (17/3/2019).
Kegiatan tersebut berlangsung di aula pertemuan kampus ATKP Kabupaten Maros, Kelurahan Bontoa, Mandai.
Ketua Panitia, Muhammad Yusuf mengatakan, latihan kader dilakukan setelah kader melalui Basic Training (LK 1). Kegiatan berlangsung hingga 24 Maret 2019.
"Sebanyak 60 kader terbaik dari berbagai cabang di Indonesia menjadk peserta latihan. Kegiatan akan berlangsung sampai 24 Maret di kampus ATKP," kata Yusuf.
Baca: Polres Maros Kecam Aksi Penembakan Tragis di Selandia Baru
Baca: Ngopi Bareng di Warkop, Dandim 1422 Maros Harap Jurnalis Ikut Lomba TMMD
Yusuf menyampaikan, kegiatan yang digelar Maros disambut baik oleh kader se-Indonesia. Hal itu terbukti, ada ratusan kader yang mendaftar dan mengirim makalahnya.
Namun setekah dilakukan verifikasi terhadap karya tulis ilmiah, dengan tema yang ditentukan, hanya 60 yang berhasil lolos.
Sebelum peserta dinyaatakan lolos, dari ratusan pendaftar, hanya 78 makalah yang diterima dan mengikuti tahapan Screening Test.
"Screening test merupakan tahap pengukuran kemampuan dari calon peserta yang akan mengikuti forum LK ini. Kemudian difilter lagi hingga 60 orang," katanya.
Sementara, Ketua HMI Buttasalewangang, Misbahuddin Nur meminya kepada peserta, supaya mengikuti tahapan kegiatan dengan baik.
Setelah mengikuti latihan, perserta diminta kembali ke cabangnya masing-masing untuk mengabdikan diri.
Baca: Tolak Retribusi Rammang-rammang, Serikat Kumpul Tandatangan Warga
"Kami harap, peserta dapat menimba ilmu dengan serius. Karena setelah kembali ke cabang masing-masing, teman-teman melakukan pengabdian. Kita adalah kader terbaik," katanya.
Perwakilan Kahmi, Saparuddin Ahmad mengatakan, setiap kader HMI harus total dalam berlembaga. Kader HMI akan menjadi tokoh yang dibutuhkan bangsa.
"Kader HMI, kalau bukan menjadi akademisi, jadi politisi. Kedua ini adalah yang menjadi pelanjut pemegang tongkat estafet bangsa kita," katanya.
Dia berharap peserta dapat menyelesaikan tahapan latihan kader formal yang kedua tersebut.
"Dapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, jadikan bekal untuk kedepannya," ujarnya.(*)
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram Tribun Timur:
Baca: Apa Maksud Ustaz Abdul Somad Posting Kitab Imam Besar Ramahurmuziy Saat Ketum PPP Romy Di-OTT KPK
Baca: Cara Irfan Mahasiswa Doktor RI Lolos dari Teroris Selandia Baru Saat Jumatan, Polisi Lepas 1 Orang