Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Ini Profil The Changcuters, Bintang Tampu di Pensi Rofest 2019 SMAN 5 Makassar
Demi meramaikan pentas seni (Pensi) Rofest 2019 yang dihelat SMA Negeri 5 Kota Makassar, di Lapangan Basket Yoss Karebosi, Jumat (8/3/2019) malam.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
Tugas Akhir
Pada pertengahan 2011, Tugas Akhir dirilis. Ini menarik pengaruh genre dari country, surfing rock, dan rockabilly. Marcel Thee dari Jakarta Globe menggambarkan album sebagai bukan apa-apa tetapi membuang-buang soundwaves.
Memberi Tari Getar sebagai contoh parodi satir band bergenre besar, terdengar seperti versi klasik Batman Theme.
Dia menulis bahwa single Only Love mencoba untuk menunjukkan nuansa santai, tapi gagal karena vokal desah Tria, yang dirampas melodi lemas kekuasaan yang sangat dibutuhkan.
Filosofi Rock N Roll kera tepi kotor dari rock, dengan inspirasi yang diambil dari Little Richard, lengkap dengan vokal terdistorsi terbungkus reverb berat.
Pada Surfing Di Arab band dicampur surfing musik rock dan Arab, dengan hasil yang dijelaskan oleh Thee sebagai terdengar seperti lovechild bingung Dick Dale dan Aladdin.
Ricky Siahaan dari Rolling Stone Indonesia menulis bahwa album memiliki beberapa lirik yang lucu, seperti di Bu Lisa, tentang seorang mahasiswa yang jatuh cinta dengan gurunya, dan Mama Papa Pujaan, pujian kepada orang tua.
Dia menggambarkan Cuaca Ekstrim, yaitu sekitar seseorang yang menangkap dingin, sebagai memiliki nada serius tapi memiliki melodi menarik.
Salah satu single dari album ini, Parampampam, dirilis pada Januari 2011.
Liriknya mengandung lirik bilingual dan mengundang pendengar untuk belajar bahasa Inggris.
Visualis
Pada akhir 2013, The Changcuters kembali dengan merilis album keempat berjudul Visualis di Jakarta. Lewat album tersebut, The Changcuters itu ingin penikmat album mereka tidak menilai suatu peristiwa dari satu sudut pandang saja.
The Changcuters menggarap album berisi 12 lagu itu dua tahun lamanya. Sejak meluncurkan album Tugas Akhir (2011), mereka berlima juga membicarakan masa depan band mereka. Setelah dua tahun godok konsep, 70 persen album, 30 persen mega proyek trilogi. Lalu kasih ke Sony (Music Indonesia), kata Tria.
The Changcuters berencana kembali membuat trilogi album, seperti tiga album terdahulu yang mereka sebut sebagai pencarian jati diri. Visualis merupakan bagian pertama dari rangkaian trilogi baru mereka.
Tria menyebutkan bahwa kalau album ini adalah sebagai album yang mencerminkan diri mereka.