Sembilan Jam Menjaga Surat Suara Masyarakat Bulukumba dan Sinjai
Malam hening di lahan parkiran Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Kota Makassar, Senin (4/3/2019), ramai seketika.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Malam hening di lahan parkiran Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Kota Makassar, Senin (4/3/2019), ramai seketika.
Penantian akan hadirnya truk kontainer dari Surabaya, pengangkut kertas suara Pemilu 17 April 2019, telah didepan mata.
Para pekerja, sebagian diantara mereka adalah buruh, sebagian lainnya sopir, sontak berdiri dari tempat duduknya.
Awalnya mereka hanya duduk santai beralas kardus.
Mereka menanti datangnya logistik surat suara sedari pukul 07.00 malam.
Surat suara yang dicetak di Surabaya adalah surat suara DPR RI.
Sementara untuk logistik surat suara DPRD kabupaten dan provinsi, dicetak PT Bosowa Media Grafika, di Kota Makassar.
Saat menunggu, mereka ngobrol satu sama lain, saling bercanda, tepat di belakang gudang percetakan PT Bosowa Media Grafika.
Namun, setelah truk kontainer datang, mereka kemudian bergerak, bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Kedatangan truk kontainer itu dikawal empat personel Brimob berseragam lengkap, juga dilengkapi dengan senjata tipe AK-101.
Senjata ini merupakan senapan serbu jenis terbaru dari seri Kalashnikov yang hanya dimiliki Brimob.
Penjaga percetakan yang didatangkan langsung dari Bareskrim Mabes Polri, juga terus mengawasi proses pemindahan barang dari truk kontainer ke mobil box ekspedisi KGX Press.
Polisi berpangkat bintara tingkat empat itu diketahui bernama Bripka Muksin. Ia telah berada di percetakan PT Bosowa Media Grafika sejak Januari 2019 lalu.
Pria kelahiran Takalar itu lebih banyak bertanya kepada para pekerja.
Ia juga tak pernah diam, ia begitu cepat berpindah dari satu sisi mobil ke sisi yang lainnya.
"Kenapa begini kuncinya?," tanya Bripka Muksin, sambil menarik gembok.
"Ini aman pak," jawab sang sopir.
Seolah tak percaya, ia kembali mengulang dan menarik gembok itu, hingga dipastikan betul-betul aman.
Proses pemindahan barang untuk satu mobil box KGX Press, berlangsung sekitar 30 menit.
Malam itu, ada tujuh mobil box KGX Press yang mengangkut logistik surat suara dari Makassar ke Kabupaten Bulukumba dan Sinjai.
Tempuh Perjalanan Sembilan Jam Makassar-Bulukumba
Perjalanan surat suara Pemilu 2019 dari Makassar ke Bulukumba termasuk perjalanan panjang.
Jika Makassar-Bulukumba biasanya hanya ditempuh selama kurang lebih tiga jam, perjalanan kali ini tembus hingga kurang lebih sembilan jam.
Rombongan berangkat sekitar Pukul 12.30 dini hari, dan baru tiba di Butta Panrita Lopi, julukan Bulukumba, Selasa (5/3/2019), sekitar Pukul 10.00 Wita.
Dalam perjalanan, tujuh mobil box ini di kawal empat personel Brimob bersenjata lengkap.
Empat anggota Brimob ini terbagi menjadi dua tim dan tugas utama lagi.
Dua anggota bertugas mengawal tiga mobil box ke Kabupaten Sinjai, dan dua lainnya melakukan pengawalan di Kabupaten Bulukumba.
Personel Brimob ini sangat siaga. Seperti yang dilakukan oleh Aipda Salman.
"Stop!," kata Aipda Salman kepada sopir.
"Tunggu satu mobil di belakang (singgah di Pertamina). Tidak ada anggota (Brimob) dalam mobil itu," lanjut Aipda Salman.
Menurut almunus D2 Pendidikan Olahraga UNM itu, saat ini, dirinya sementara mengemban tugas negara.
Pengamanan surat suara adalah perintah langsung Presiden, kemudian ditindaklanjuti oleh Kapolri.
"Bisa digantung kita kalau ada apa-apa dengan surat suara ini," tegasnya.
Mobil terus melaju, hingga mentari hampir menunjukkan sinarnya.
Sekitar Pukul 03.30 dini hari, rombongan menyempatkan beristerahat di Tamanroya, Kabupaten Jeneponto.
Tempat ini memang menjadi salahsatu tempat isterahat para pengendara, di jalan trans Sulawesi, bagian selatan Sulsel.
Perjalanan kembali dilanjutkan saat Pukul 05.30 pagi. Namun, para Brimob ini tak langsung naik ke atas mobil.
Mereka kembali memeriksa keadaan mobil, mengecek kondisi gembok, segel, dan suasana di sekitar tempat peristerahatan.
Senjatanya juga terus di tenteng, bak seorang prajurit di medan perang.
Ban Mobil Pecah di Kabupaten Bantaeng
Kurang lebih 18 kilometer dari perbatasan Bantaeng Bulukumba, di Kelurahan Mariorennu, salahsatu mobil box mengalami pecah ban.
Lokasinya tepat berada di depan Kantor Bawaslu Bantaeng, di Jalan Lamaka, Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, kota Bantaeng.
"Kayak bom suara ledakannya, terangkat pantatku dengarki," ujar salah satu petugas lapangan KGX Press, Anto Djafar, dalam kesaksiannya.
Rombongan kemudian berhenti. Ponsel petugas KGX Press pun semakin sering berdering.
Nampaknya, pihak KPU Bulukumba dan Sinjai yang menelfon, menanyakan lokasi terakhir truk pembawa surat suara itu.
Pasalnya, jadwal yang diagendakan sudah molor dari yang direncanakan.
Sembari menunggu mobil kembali normal, beberapa rombongan hanya duduk santai dengan muka lelah karena kurang tidur.
Beberapa lainnya, mencari tukang tambal ban menggunakan truk. Satu anggota Brimob kembali ikut dalam rombongan ini.
"Barusannya memang ini mobil bede bawa muatan seberat ini kodong, bannya juga sudah tua. Tadi sudah bocor di Jeneponto juga," tutur Anto.
Penantian para pengawal surat suara ini, berlangsung kurang lebih sejam.
Bunyi klakson tanda datangnya truk yang membawa ban ke tukang tambal, menjadi tanda nyata bagi mereka.
"Itu adami," teriak para rombongan.
Dengan penuh kerjasama, mereka kemudian memasang ban mobil tersebut.
Hingga pada pukul 09.00 Wita, rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Butta Panrita Lopi, julukan Bulukumba.
Sekitar pukul 10.00 Wita, rombongan akhirnya sampai di Kantor KPU Bulukumba, di Jl Jend Sudirman, Kecamatan Ujung Bulu.
Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, Komisioner KPU serta Bawaslu, nampaknya sudah menanti kedatangan para rombongan di tempat itu. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @arisandifirki
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: