Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Kontroversi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba di Hotel, Jenderal Kardus hingga 7 Kontainer

Salah satu elite Partai Demokrat, Andi Arief, dikabarkan ditangkap polisi usai mengkonsumsi narkoba jenis sabu

Editor: Mansur AM

Pernyataan Andi Arief lantas mendapat tanggapan dari Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim.

Rustam Ibrahim mengatakan bahwa Rocky Gerung lebih cocok debat dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ketimbang Jokowi.

Hal itu lantaran lawan debat Jokowi adalah Prabowo Subianto.

Baca: Ada Apa? Hastag #NgabalinNontonBokep Trending Topic di Twitter Hari ini, Begini Ceritanya!

Baca: Bukan Cuma Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat Juga Bereaksi Saat Jamaahnya Kompak Salam 2 Jari

Baca: 3 Fakta Gara-gara Kampanyekan Akbar Faizal, Rektor Universitas Negeri Makassar Diperiksa Bawaslu

Baca: Rocky Gerung Sudah 2 Pekan Tak Muncul di ILC TV One, Kini RG Ungkap Kebiasaan Jelek di Acara Itu

Baca: 4 Fakta Caleg Golkar Anak Bupati Pangkep Tersangka Kejaksaan, Kampanye Dihadiri ASN dan Reaksi Bapak

Lebih lanjut, Rustam Ibrahim menyebut apabila Andi Arief tidak mungkin jadi moderator debat (Jokowi vs Prabowo).

"Andi2. Debat kok antara @rockygerung melawan Presiden @jokowi.

Rocky Gerung itu lawannya ya @budimandjatmiko .

Kalau Presiden Jokowi lawannya ya Pak Prabowo.

Dan moderatornya tidak mungkin anda.

Anda kan bukan tokoh netral, hehehe," tulis Rustam Ibrahim.

Menanggapi hal itu, Andi Arief mengungkapkan alasannya mengusulkan Jokowi debat dengan Rocky Gerung.

Yakni terkait kabar pemeriksaan Rocky Gerung oleh kepolisian.

"Kan gak salah, ketimbang nangkepin yang berseberangan lebih baik debat," kata Andi Arief.

Postingan Andi Arief
Postingan Andi Arief (capture/Twitter)

Diberitakan sebelumnya, beredar surat pemanggilan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung.

Pemanggilan ini terkait dengan omongannya 'Kitab Suci adalah Fiksi' pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, 10 April 2018 lalu.

Omongan itu sempat menuai polemik dan kontroversi publik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved