Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

TRIBUNWIKI: Profil PPNI, Hadir di Makassar Sejak 1983 Kini Memiliki Satu Juta Anggota Terdaftar

Khusus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Sulawesi Selatan (Sulsel) terbentuk sekitar tahun 1983.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasrul
nur fajriani
Saat DPW PPNI Sulsel bertandang ke kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Kamis, (2822019) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di Indonesia memiliki beberapa organisasi sebagai wadah yang mempersatukan setiap profesi seperti Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

PPNI sebagai tempat bersatunya seluruh perawat sekabupataen atau kota, provinsi maupun Indonesia.

Baca: Ini Rincian Perolehan Suara Tujuh Desa di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

Dilansir dari website resmi ppni-inna.org, PPNI lahir pada tanggal 17 Maret 1974.

Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah atau organisasi profesi perawat Indonesia.

Pada masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat. Sesuai dengan zamannya, sejak zaman penjajahan perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen Vpabst (1819) dibatavia saat itu berubah menjadi Stadsverband (1919) dan berubah menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba yang saat ini menjadi RSCM.

Baca: Hasil Survei Cyrus Network Elektabilitas Capres 01 & 02; Prabowo Tegas, Jokowi Merakyat

Kala itu, perawat sudah memiliki perkumpulan-perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat menjalankan pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat.

Saat itu terdapat beberapa organisasi diantaranya; Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Organisasi-organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang diantaranya dihadiri oleh IPI, PPI dam PDKI dan diantaranya yang hadir adalah Ojo Radiat, HB Barnas dan Drs Maskoed Soerjasumantri sebagai pimpinan siding dan sepakat untuk melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional.

Baca: VIDEO:Jalur Polewali-Mamasa Sulbar Lumpuh Total Karena Longsor

Pengabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl Prof Eykman Bandung No 34 Bandung Jawa Barat.

Sejak saat itu Tanggal 17 Maret 1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta membentuk suatu kepanitian untuk mempersiapkan Kongres Pertama yang dilangsungkan pada tahun 1976.

PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang.

Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh untuk menjadi organisasi yang mandiri.

Baca: VIDEO: Deng Ical Harap Persatuan Artis Seniman Komedi Indonesia Sulsel Go Nasional

PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan yang berkualitas (closing the gap; increasing acces and equity).

Selanjutnya PPNI bersama anggotanya akan besama mengkawal profesi keperawatan Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi keperawatan dapat mandiri dan bermartabat dan bersaing secara Nasional dan International.

Khusus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Sulawesi Selatan (Sulsel) terbentuk sekitar tahun 1983.

Baca: Banjir di Kalukku Mamuju, BPBD: Diduga Karena Ada Penggundulan Kawasan Hutan

“DPW PPNI Sulsel sekitar tahun 1983 terbentuk. Lebih dulu pusat terbentuk,”kata anggota DPW PPNI Sulsel Ilhamsyah, saat bertandang ke kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Kamis, (28/2/2019) siang.

Kunjungannya ditemani anggota lainnya yakni Rasyidin, Mady Irawan, Ahmad Efendi dan beberapa panitia HUT ke-45 PPNI lainnya.

Pada 17 Maret 2019 PPNI akan berulang tahun ke-45. Seluruh wilayah turut merayakan.

Dengan serentak mengusung tema “Keluarga Masyarakat Sehat Bersama Perawat”.

Baca: Polisi Ungkap Penambangan Ilegal Penyebab Longsor di Gowa

DPW Sulsel sendiri memiliki beberapa item acara. Diantaranya malam ramah tamah yang akan digelar di Karebosi Condotel Jl Jend M Yusuf no 1, Sabtu (16/3/2019).

Kegiatan tersebut akan dihadiri 24 Dewan Pengurus Daerah, utusan perawat dari instansi rumah sakit, dan warga perawat secara umum di Sulsel.

Selain ramah tamah, DPW PPNI Sulsel akan melakukan pengabdian masyarakat yakni pemeriksaan kesehatan, konsultasi gizi, senam sehat Bantuan Hidup Dasar (BHD) saat Car Free Day (CFD), di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (17/3/2019).

Baca: Ditanya Soal Toyota Camry, Mahfud MD Laporkan Akun Kakek Kampret ke Polisi: Alasan Mantan Ketua MK

Saat ini PPNI sekitar 1 juta anggota diseluruh Indonesia. Khusus DPW PPNI Sulsel memiliki 100 ribu anggota yang terdaftar.

“Kami punya pengurus tingkat pusat, wilayah, kota dan daerah,”tambahnya.

Anggota PPNI terdiri dari perawat, dosen keperawatan dan relawan lulusan keperawatan.

Baca: Aswin Hotel Makassar Hadirkan Menu Baru Hanya Rp 50 Ribu

Berikut susunan DPW PPNI Sulsel

Ketua : Ns Abdul Rakhmat S Kep M Kes

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi: Dr H Basra S Kep M Kes
Wakil Ketua Bidang Hukum dan Pemberdayaan Politik : Ns Hasan Rahim S Kep MARS
Wakil Ketua Bidang Bidang Hubungan Antara Lembaga: Ns kamaluddin S Kep M Kep
Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan: Ns Hamzah Tasa S Kep M Kep M Kes
Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Sistem Informasi dan Komunikasi: Dr Ns Takdir Tahir S Kep M Kes
Wakil Ketua Bidang Pelayanan: Ns Suparta S Kep M Kes
Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan: Muh Awil Tayeb SKM M Kes

Sekretaris : Ns H Ismail S Kep M Kes
Wakil Sekertaris: St Syamsiah S Kp M Kes
Bendahara: Ns Hasriadi Lande SKM S Kep M Kes
Wakil Bendahara: Ns Harniah S Kep

Baca: Detik-detik Orangtua Murid Balas Gunting Rambut Guru Gegara Tak Terima Rambut Anaknya Digunting

Devisi-devisi

1. Ketua Divisi Organisasi dan Kaderisasi: Ns Asrul Parawansyah S Kep M Kep
Anggota:
Ns llhamsyah S Kep M Kep
Elisabeth S Kp MARS
Ns Rinal S Kep M Kep
Desrianto AMK

2. Ketua Divisi Hukum dan Pemberdayaan Politik: Ns Ahmad Efendi Hasim S Kep SH
Anggota:
Hajeriandi AMK SH MHKes
Ns Pirman S Kep MM Kep
H Mahyuddin SKM M Kes
Rahmat Jaya SKM MH Kes

Baca: Ini Ancaman Hukuman Pelaku Tambang Ilegal Penyebab Longsor di Gowa

3. Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga: Ns Muhlis Katili S Kep
Anggota:
Ns Sapriadi S Kep
Ns H Gusti Zakaria S Kep
Ns Andi Arnoli S Kep M Kep

4. Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan : Ns Syaiful S Kep M Kep
Anggota:
Ns Ruslan Mukhtar S Kep M Kep
Ns Obed Bassang S Kep M Kep
Ns Yulia Prihatini S Kep M Kep

Baca: Danrem 142 Tatag Temui Bupati Luwu Utara di Rujab, Ini Agendanya

5. Ketua Divisi Penelitian dan Sistem Informasi dan Komunikasi: Dr Ns Arbianingsih S Kep M Kes
Anggota:
Saldy Yusuf S Kep Ns MSN
Ns Dewi Yuliani Hanaruddin S Kep M Kes
Ns H Muslimin S Kep M Kep

6. Ketua Divisi Pelayanan Anggota: Ns Suhatman A Hakim S Kep
Anggota:
Ns Muhammad Saleh S Kep
Ns Dardin S Kep M Kep
Fauziah Botutihe SKM M Kes
Ns Asriel Talaran S Kep

7. Ketua Divisi Kesejahteraan: Ns Rahayu S Kep
Anggota:
Ns Risnawati S Kep M Kep
Agustan S Kep
Ns Iwan Umamit S Kep

Laporan Wartawan Tribun Timur, @nurfajrianir

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved