Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Serangan Umum 1 Maret: Sosok Sri Sultan, Soedirman, Soeharto & Cerita 'Kesaktian' Letnan Komaruddin

Serangan Umum 1 Maret: Sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Jenderal Soedirman, Jenderal Soeharto dan Cerita 'Kesaktian' Letnan Komaruddin.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
arsipindonesia.com
Jenderal Soedirman sedang menasihati Letnan Komaruddin 

Saat seorang sahabat mencarinya, ia ditemukan berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta, tinggal di sebuah gubuk sempit.

Presiden Soeharto diduga mengetahui keberadaannya, karena selalu memberikannya jatah sekarung beras.

4. Tidak Mempan Disuntik

Letnan Komaruddin berhasil dibujuk dan mau pulang ke Yogyakarta pada tahun 1972.

Tak lama kemudian, ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit (RS).

Namun saat dirawat, dokter kesulitan untuk menyuntiknya karena kulitnya keras.

Komaruddin kemudian meninggal dunia pada tahun 1973 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumunegara.

5. Memiliki Nama Asli Eli Yakim Teniwut

Letnan Komaruddin memiliki nama asli Eli Yakim Teniwut.

Ia lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.

Dikutip dari Arsipindonesia.com, Komaruddin disebut-sebut sebagai cicit Kyai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, seorang ulama terkemuka di Ploso Kuning Minomartani, Sleman.

Mbah Tanjung hidup di era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).

Ia juga diyakini merupakan keturunan langsung Bantengwareng, seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.

Letnan Komaruddin pernah diusulkan untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional, tetapi belum diketahui perkembangannya hingga kini.

Tentang Serangan Umum 1 Maret 1949

Sri Sultan Hamengku Buwono IX hormat ke Jenderal Soedirman
Sri Sultan Hamengku Buwono IX hormat ke Jenderal Soedirman (Handover)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved