Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

46 Tahun Bosowa Bekerja, Berdoa, dan Sujud Syukur

Sejak peralihan itu, Aksa dan istri, Hajjah Ramlah Kalla (62), lebih menempatkan diri sebagai penasihat dan sosok pemberi petuah dan peringatan.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
sanovra jr
Founder Bosowa, HM Aksa Mahmud sambutan HUT ke-46 Bosowa 

TRIBUN-TIMUR.COM - LEWAT sedekade sudah, founder Bosowa Corporindo, HM Aksa Mahmud (73), mengalihkan tampuk kewenangan usaha rintisannya kepada generasi kedua.

Lima anaknya, perlahan mulai mengontrol rencana, manajemen serta target belasan kelompok usaha.

Si putra tertua, Erwin Aksa (43) jadi komisaris utama. Putra kedua, Sadikin Aksa (41) jadi presiden direktur, chief executive officer (CEO). Tiga adiknya, Melinda Aksa (39) Athirah Aksa (35) dan Subhan Aksa (33), juga sedekade lebih diamanahi mengontrol sektor otomotif, semen dan pertambangan, multifinancial, bank, sekuritas, fintech, asuransi, property serta pendidikan, dan aneka upaya berbasis sosial dan kemanusiaan.

Sejak peralihan itu, Aksa dan istri, Hajjah Ramlah Kalla (62), lebih menempatkan diri sebagai penasihat dan sosok pemberi petuah dan peringatan.

“Saya bukan lagi nahkoda, keputusan sama direksi. Saya urus kebun dan tambak saja. Tugas saya kini hanya mengingatkan, jadi lebih banyak dekat dengan ulama, pesantren, silaturahmi dan mengingatkan berdoa, selalu bersyukur,” kata Aksa saat memberi sambutan di acara Silaturahim dan Tudang Sipulung HUT 46 Bosowa di Function Room, Menara Bosowa, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (22/2/2019) pagi.

Tudang sipulung ini jadi ajang silaturahim antara founder, komisaris, direksi, perintis dan pensiunan, karyawan, dan mitra usaha.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, syukuran tahunan ini selalu dimulai dengan zikir bersama ulama, khataman Qur’an, barazanji, berbagi dengan anak yatim, doa bersama dan diakhiri dengan ritual sujud syukur.

Saban tahun, pokok petuah Aksa Mahmud selalu seragam. Dia mengingatkan pentingnya kebersamaan kerja keras pantang menyerah, belajar dan terus berinovasi, dan terakhir berdoa dan selalu sujud syukur.

Religiusitas memang selalu menjadi salah satu fondasi Aksa dalam menjalankan usaha.

“Saya ingin, berzikir dan bersyukur itu jadi tradisi Bosowa. Makanya harus selalu ada setiap tahun,” ujar Wakil Ketua MPR-RI (2004-2009) itu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, keluarga ini juga mengundang khusus ulama, tokoh agama dan santri untuk berdoa. Terlihat hadir, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel AGH Sanusi Baco LC, Ketua Dewan Syuriah NU Kota Makassar AGH Dr Baharuddin AS MA, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso AGH Prof Dr Faried Wadjedy MA, dan khatib Jumat KH Muhammad Agus LC MthI.

“Syukur itu diucapkan dengan kata Alhamdulillah. Alhamdu itu terdiri dari lima huruf, dan lima kali diulangi Allah dalam awal surah dan akhir surah dalam Alquran,” katanya, mengutip salah satu karya ulama asal Indonesia yang jadi Imam Masjidil Haram, Mekkah, Imam Nawawi Al Bantani Al Jawi (1813 M - 1897 M).

Sedangkan, kata kandidat doktor ilmu Tafsir Hadis di UIN Alauddin Makassar itu, menjabarkan Alhamdulillah yang terdiri dari delapan huruf. “Itu juga sama dengan jumlah pintu surga. Jadi jika ingin masuk surga selalulah bersyukur dengan membaca Hamdalah.”

Secara terpisah, CEO Bosowa Corporindo, Sadikin Aksa, mengatakan, di 2019 Bosowa tak terlalu ekspansif dan masih fokus pada main bisnis semen dan otomotif.

"Ini sesuai arahan founder. Kita tidak mengubah itu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved