Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Nenek Pengemis Viral, Diantar Motor dan Dibekali Sebotol Air Minum, Tak Lupa Diberi Dompet

Sebuah video nenek yang mengemis viral di media sosial, Facebook. Bukan karena rasa iba, melainkan ada hal janggal pada nenek tersebut.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Facebook Irham Taufik
Video seorang nenek diantar mengemis viral di medsos 

Namun, adik laki-laki Legiman sering datang berkunjung.

“Terus terang saya tidak terlalu mengenal dia. Sebab dia tidak pernah berbaur dengan warga. Beli di warung saya juga tidak pernah. Saya lihat dia paling kalau pagi. Setiap pagi dia menyapu halaman. Setahu saya adik laki-lakinya setiap hari selalu antar-jemput dia. Setiap pagi juga adiknya mengantarkan makanan,” katanya menerangkan.

Sundari mengaku merasa kasihan pada Legiman, karena ia tak memiliki istri maupun anak.

Sundari juga mengetahui jika Legiman sehari-hari mencari nafkah dengan mengemis.

Namun, ia terkejut ketika TribunJateng.com memberitahukan bahwa Legiman pernah didapati Satpol PP Pati memperoleh uang lebih dari Rp 1 juta dalam satu hari.

“Wah, saya baru tahu kalau penghasilannya sebanyak itu. Saya pernah melihat dia mengemis di sekitar Puri, tapi waktu itu dia menunduk, mungkin karena malu. Saya sampai merinding dengar penghasilannya sebanyak itu,” tuturnya.

Sundari menjelaskan, setiap hari Legiman pulang malam dijemput adiknya. Setelah itu mereka menghitung uang.

“Kalau menghitung uang koin, suaranya kedengaran sampai rumah saya. Klunting, klunting, begitu,” tambahnya.

Setelah memperoleh keterangan dari Sundari, TribunJateng.com segera mengunjungi rumah kontrakan yang ditinggali Legiman.

Dari jendela, tampak sosok Legiman, dengan bertelanjang dada, tengah makan sembari menonton televisi.

Tiga kali ketukan pintu dan satu kali ucapan salam belum cukup untuk memancing perhatian Legiman.

Ia tetap asyik menyantap nasi sambil menonton televisi.

Ketika Tribunjateng.com mengulangi ketukan pintu dan ucapan salam, barulah ia menoleh, membukakan pintu, dan mempersilakan masuk.

Rumah yang ditinggali Legiman tergolong sederhana.

Di ruangan tempat ia menjamu tamu terdapat dispenser, galon air mineral, kipas angin duduk, televisi tabung, dan kardus bekas mie instan berisi lembar-lembar uang dua ribuan dan kertas-kertas sobekan buku tulis.

Kesan ramah dan ceria tampak dari cara Legiman menyambut tamu.

Ia mematikan televisi, kemudian menunjukkan bahwa ia tengah makan dan meminum minuman berwarna merah muda.

Namun, Legiman memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.

Ia tunawicara.

Ada sedikit kesulitan memahami perkataannya.

Namun, ada beberapa keterangan dari Legiman yang berhasil terhimpun.

Legiman juga memiliki keterbatasan fisik lain.

Ia berjalan terpincang-pincang dan tangan kanannya yang tampak lebih kecil dari tangan kirinya selalu terlipat di depan dada.

Ketika TribunJateng.com menyebut “Satpol PP”, Legiman sontak merespons, “Adikku.… Adikku….”

Ia lalu mengambil ponsel dari kamarnya, menawari untuk meneleponkan sang adik.

Namun, TribunJateng.com menolak tawaran Legiman secara halus.

Legiman kemudian menunjukkan nomor ponsel adikknya.

Tertulis “Rebih” di sana.

Kemudian, tanpa diminta, Legiman menunjukkan sebuah buku tulis yang lembar demi lembarnya penuh bertuliskan angka-angka.

“Itung… itung. Adikku itung,” ucapnya yang dapat ditangkap TribunJateng.com.

Buku tersebut bertuliskan nominal-nominal uang.

Ketika halaman-halamannya dibalik, terdapat empat lembar kartu berwarna merah muda.

Keempat kartu tersebut merupakan kartu bukti pinjaman yang dikeluarkan satu Koperasi Simpan Pinjam yang beralamat di Tayu, Pati.

Keempat kartu tersebut bertuliskan empat nama yang berbeda.

Ketika ditanya apakah ia memiliki KTP, Legiman langsung masuk ke dalam kamarnya.

Sebentar kemudian menunjukkan selembar KTP.

KTP model lama (belum e-KTP) tersebut diterbitkan oleh Dispendukcapil Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Dalam KTP yang telah habis masa berlakunya tersebut, diterangkan bahwa Legiman lahir di Pati pada April 1960.

Berarti kini ia berusia 58 tahun.

Apa selalu membawa KTP ketika mengemis?

Ia menjawab, “Tidak. Takut hilang.”

Sebentar kemudian, ia masuk kembali ke kamarnya, dan keluar dengan menenteng sebuah tas pinggang.

Ketika dibuka, tas tersebut penuh berisi uang kertas dan koin.

“Dari Pasar Tayu,” ucapnya.

Ia kemudian berkata, “Kecekel(tertangkap) Pol PP… Alun-alun… sesok (besok) Pasar Tayu.”

Menurut pemahaman TribunJateng.com, Legiman menjelaskan bahwa setelah ia terjaring razia Satpol PP Kabupaten Pati pada Sabtu (12/1/2019) di Alun-Alun Kota Pati, keesokan harinya ia mengemis di Pasar Tayu.

“Kecekel pindo,” ujarnya, menjelaskan bahwa ia telah dua kali terjaring razia Satpol PP.

Apakah ia sehari-hari mencuci pakaian sendiri?

Legiman lantas mengajak Tribunjateng.com menuju ruang yang berada di bagian belakang rumahnya.

Ia menunjukkan tempatnya mencuci.

Kemudian menunjukkan kamar mandi.

Legiman lantas menunjukkan kompor dan peralatan masak di dapur.

“Iya, bisa masak sendiri,” katanya.

Berbeda dari keterangan Sundari, Legiman mengaku mengontrak di rumah tersebut dengan biaya Rp 4 juta per tahun.

TribunJateng.com kemudian berterima kasih dan berpamitan pada Legiman.

Lantas menuju warung Sundari untuk berpamitan pula.

Di Warung Sundari, Santi, bukan nama sebenarnya, warga Perumahan Gunung Bedah lain, memberikan keterangan tambahan.

“Setiap pagi dia dijemput adik laki-lakinya. Saya pernah lihat, suatu hari ia diturunkan di dekat Simpang Lima TV. Kemudian naik angkot entah ke mana,” jelasnya.

Sebagaimana Sundari, ia juga mengaku selalu mendengar setiap kali Legiman dan adiknya menghitung uang.

“Dia selalu pulang malam. Dijemput adiknya antara pukul 21.00 sampai 22.00. Kalau menghitung uang, saya selalu dengar. Wong pintu rumahnya saja dibuka,” ucapnya.(*)

Ingin lebih dekat dengan Tribun Timur, jangan lupa subscribe channel ini:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral Video Seorang Nenek Diduga Diantar Kerabatnya untuk Mengemis, http://wow.tribunnews.com/2019/02/06/viral-video-seorang-Nenek-diduga-diantar-kerabatnya-untuk-mengemis?page=all.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved