Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Mau Terulang Kasus Taruna Tewas Dianiaya Senior di ATKP Makassar, Ini Dilakukan BPSDM Kemenhub!

Kemenhub bakal mengevaluasi proses pengelolaan pendidikan di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan atau ATKP Makassar

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Arif Fuddin Usman
muslimin Emba/ tribun Timur
Taruna-taruni tingkat I ATKP Makassar berdoa bersama saat menghadiri prosesi pemakaman Aldama Putra (19), taruna yang tewas dianiaya seniornya, di Pemakaman TNI AU, Maros, Rabu (6/2/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muslimin Emba

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tewasnya Aldama Putra Pangkola (19), taruna tingkat I di kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, meninggalkan duka mendalam.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun berjanji bakal mengevaluasi proses pengelolaan pendidikan di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar.

Taruna ATKP Makassar Aldama Putra (19) tewas setelah dianiaya seniornya M Rusdi (21) di lingkungan kampus ATKP Makassar pada Minggu (3/2/2019) lalu.

Baca: Dijaga 25 Sekuriti, Taruna Aldama Tewas Dianiaya Senior! Begini Pengamanan di Kampus ATKP Makassar

Baca: Ini Curhatan Aldama Sebelum Tewas! Polisi: Pelaku Pembunuhan Taruna ATKP Makassar Adalah Tunggal

Hal itu disampaikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian Perhubungan, Novyanto Widadi, Rabu (6/2/2019).

Saat ditemui di pekuburan TNI AU Padangalla, Maros, tempat Aldama dimakamkan, Novyanto Widadi memastikan pengelolaan akan ditinjau.

"Evaluasi pasti dilakukan, untuk evaluasi keselamatan (taruna) tentunya dibutuhkan alat. Alat itu adalah sistem yaitu sistem pelaporan," kata Novyanto Widadi.

Novyanto Widadi yang juga Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ini, menyebutkan taruna harus terjamin keselamatannya.

Wadah Melapor

Terutama selama ini taruna di ATKP Makassar tidak mempunyai wadah untuk melapor jika ada ancaman untuk keselamatan dirinya.

"Mereka (taruna) itu tidak punya alat untuk melaporkan diri bahwa mereka itu terancam atau dianiaya (senior)," tegasnya.

Baca: Semasa Hidup, Aldama Dikenal Pendiam dan Murah Senyum oleh Tetangga

Baca: Aldama Putra di Mata Rekannya, Taruna ATKP MakassarTewas Dianiaya Seniornya

"Jadi mungkin harusnya seorang taruna WA (WhatsApp) ke direktur bahwa ia terancam. Jadi ada sistem pelaporan," lanjutnya.

Selama ini, pihaknya mengaku telah memberlakukan sistem pelaporan tertulis itu. Namun, belum berlaku maksimal.

"Sudah diterapkan, namanya hazard report. Hazard itu apa, yaitu bahaya, bahaya kepada siapa, bahaya kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan," ujarnya.

Kehadiran sistem pelaporan menurut Novyanto Widadi akan lebih efektif dalam menjaga keamanan taruna.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved