Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat, Apindo: Butuh Keseriusan Pemprov

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD FADHLY ALI
Yusran IB Hernald 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data, ekonomi Sulsel 2018 tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 13,13 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh 15,67 persen.

Ekonomi Sulsel Triwulan IV-2018 bila dibandingkan Triwulan IV-2017 (yoy) tumbuh sebesar 6,47 persen, melambat jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 7,74 persen.

Sekretaris Apindo Sulsel, Yusran Ib Hernald menuturkan, sampai akhir Desember 2018, neraca perdagangan kita masih defisit disebabkan oleh impor yang masih lebih besar dari eksport.

"Hal ini menjadi perhatian kita semua terkhusus Pemprov bagaimana ekspor bisa ditingkatkan diwaktu yang akan datang," katanya via pesan WhatsApp, Kamis (7/2/2019).

Ia melihat, tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat dan industri di sektor makanan-minuman masih besar ketergantungannya terhadap bahan baku impor.

"Olehnya itu tidak ada jalan lain kita harus meningkatkan produk dalam negeri yg bisa menyuplai kebutuhan import industri tersebut," katanya.

Seperti kualitas gula pasir, garam lokal yang selama ini ada di daerah Jeneponto tapi kualitasnya belum mampu ditingkatkan padahal hal tersebut tidak susah.

"Hal ini bila dilakukan yang sifatnya sangat segera tentu akan mengurangi impor kita terhadap bahan baku tersebut," ujarnya.

Di satu sisi tentu dibutuhkan keseriusan Pemprov memberdayakan para pengusaha untuk bisa berinvestasi dalam berbagai usaha yang bisa menyiapkan kebutuhan masyarakat disamping kebutuhan ekspor.

Hal lain yg sangat diharapkan juga adalah kesatuan pemahaman antara Pemprov dan Pemkab dalam mendorong investasi yang masuk ke Sulsel.

"Masih banyak potensi daerah yg belum digarap dan belum maksimal dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan. Belum lagi dari sektor peningkatan kualitas produk UMKM," katanya.

Sehingga ke depan Sulsel bukan hanya mengejar angka pertumbuhan ekonomi semata tetapi peningkatan kualitas produk disemua sektor perlu mendapat perhatian, bukan hanya semata dengan produk yang itu-itu saja dari tahun ke tahun tapi harus inovatif dalam menciptakan produk baru.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved