Patokannya Sama-sama Bulan, Tahun Baru China dan Tahun Baru Islam! Tapi Kok Tidak Bersamaan Ya?
kalender Tahun Baru Islam (Hijriah) dan Tahun Baru China (Imlek) tenyata memiliki dasar perhitungan yang sama.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penanggalan atau kalender Tahun Baru Islam (Hijriah) dan Tahun Baru China (Imlek) tenyata memiliki dasar perhitungan yang sama.
Tahun baru yang diperingati umat Islam dan Imlek yang dirayakan warga Tionghoa tersebut sama-sama menggunakan bulan sebagai patokan.
Persoalannya, kenapa kedua sistem penanggalan ini jatuh pada waktu yang jauh berbeda? Padahal sama-sama 355 hari.
Baca: IMLEK 2019: 12 Shio di Tahun Babi Tanah, Begini Nasib Percintaan Semua Shio! Penuh Gejolak Asmara?
Baca: Ini 25 Kata-kata Bijak Bahasa Mandarin! Banyak Salah Arti Gong Xi Fa Cai! Cocok untuk Sambut Imlek
Jika Tahun Baru Imlek 2019 jatuh pada Selasa, 5 Februari 2019, Tahun Baru Islam alias Tahun Baru Hijriah jatuh pada Jumat, 30 Agustus 2019.
Beberapa orang mungkin sekadar menjawab bahwa itu terjadi karena perbedaan titik tolak antara dua sistem penanggalan tersebut.
Titik tolak penanggalan Tionghoa adalah milenium 3 sebelum Masehi (SM), masa Kaisar Huang Di, antara tahun 2698 SM dan 2599 SM.
Sementara itu, titik tolak atau awal penanggalan Islam adalah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Hampir Bersamaan
Namun, sebenarnya, penyebab perbedaan waktu jatuhnya tahun baru Tionghoa dan Islam lebih dari itu.
Coba cermati baik-baik perulangannya setiap tahun.
Baca: Tertinggal 0-2, Barcelona Bangkit! Lihat Gol Cantik Lionel Messi! Terancam Absen di el clasico?
Baca: Jelang el clasico, 5 Pemain Barcelona ini Pernah Berniat Jadi Anggota Skuat Real Madrid
Tahun baru Imlek selalu jatuh pada waktu yang hampir bersamaan tiap tahunnya, antara Januari dan Februari.
Sementara itu, tahun baru Islam sangat tidak menentu.
Kadang saat musim kemarau, kadang musim hujan.
Mengapa bisa demikian?
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, dan dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Hakim L Malasan, mengatakan, walaupun sama-sama memakai bulan sebagai patokan, ada perbedaan dalam perhitungan kalender Tionghoa dan Islam.