Citizen Reporter
Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama Buddha Kota Makassar
Dialog ini bertema 'Membangun Komunikasi yang Positif dan Cerdas' di Meeting Room Lantai 9, Grand Citra Hotel, Makassar pada Minggu (27/1/2019).
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasrul
Citizen Reporter oleh Penyuluh Agama Buddha Non PNS, Miguel Dharmadjie, S.T., CPS®
Guna meningkatkan pelayanan dan pembinaan kepada umat Buddha di kota Makassar, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama Buddha Kota Makassar.
Dialog ini bertema 'Membangun Komunikasi yang Positif dan Cerdas' di Meeting Room Lantai 9, Grand Citra Hotel, Makassar pada Minggu (27/1/2019).
Baca: Anda Merasa Bulan Januari Berlalu Begitu Lama? Ternyata Begini Penjelasannya
Baca: Libatkan Siswa dan Guru, Himaprodi PBSI UNM Gelar Seminar Literasi
Kegiatan yang bertujuan memberikan informasi nilai-nilai kebajikan di dalam Dharma, meningkatkan kepedulian kepada sesama, memberikan ketentraman dalam masyarakat serta terbinanya kedamaian dan kerukunan diikuti 30 orang peserta pengurus beberapa majelis agama Buddha, organisasi buddhis dan tokoh agama Buddha kota Makassar.
Pembukaan dilakukan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulsel H Anwar Abubakar SAg MPd dan dihadiri Pembimas Buddha Sulsel Drs I Ketut Sukanata SAg MSi selaku penanggungjawab kegiatan dan Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel Dr Ir Yonggris MM.
Kakanwil Kementerian Agama Sulsel dalam sambutan dan arahannya menyambut baik kegiatan dialog yang sangat strategis dan penting dalam mewujudkan tri kerukunan umat beragama, intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah; yang menjadi tugas dan tanggung jawab semua umat beragama.
Baca: Dinkes Bantaeng Catat, Ada 10 Kasus DBD Selama Januari 2019
“Nilai-nilai kearifan lokal di Sulsel masih banyak yang bertahan yang memang seharusnya dilestarikan karena banyak sejalan dengan nilai-nilai agama dari enam agama resmi di Sulsel. Nilai-nilai kearifan lokal di Sulsel tersebut bisa setiap saat dimaknai dan diintegrasikan atau disatukan dengan nilai-nilai agama, termasuk nilai-nilai agama Buddha,“ kata Kakanwil.
Berbicara tentang kerukunan maka setidaknya ada dua nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan, yaitu : saling menghargai antara sesama dan kepedulian kepada sesama makhluk hidup. Tanpa adanya saling menghargai dan kepedulian, maka tidak akan dapat hidup rukun.
Kedua nilai kearifan lokal ini sangat penting untuk membina kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan serta kebersamaan yang sudah terjalin selama ini. Untuk itu nilai kearifan lokal ini harus dijaga dan dilestarikan bersama.
Baca: PPK Gedung Call Center 112 Parepare: Rp 3,8 Miliar Memang Hanya Kerangka Saja
Pada bagian akhir Kakanwil berpesan agar semua umat beragama, termasuk umat Buddha untuk dapat memaknai dan melaksanakan ajaran agamanya dengan baik agar kehidupan yang aman, damai dan harmonis dapat senantiasa tercipta.
Serta tetap menjaga dan melestarikan suasana kehidupan beragama di Sulsel yang sudah aman, damai dan harmonis. “Semoga kegiatan dialog ini dapat memberi manfaat kepada kerukunan umat beragama di Sulsel,” kata Kakanwil.
Usai pembukaan acara dilanjutkan dialog kerukunan intern umat beragama Buddha kota Makassar. Dialog didahului pengantar dialog oleh Pembimas Buddha Sulsel tentang pentingnya peningkatan pelayanan dan pembinaan kepada umat Buddha di kota Makassar.
Baca: Sambangi Kantor Perusda Sulsel, Istri Gubernur Temukan Perabot Bekas
Baca: Sepanjang 2018, Dinkes Pinrang Catat 13 Kasus Demam Berdarah Dengue
Selanjutnya Dr Ir Yonggris MM dan kami dengan didampingi Staff Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pembimas Buddha Sulsel Ni Nyoman Aryati SAg MSi diberikan kepercayaan untuk menyampaikan pendapat dan gagasan serta memandu dialog kerukunan intern umat beragama Buddha ini untuk menyerap aspirasi dan masukan guna peningkatan pelayanan dan pembinaan kepada umat Buddha di kota Makassar.
Dialog menghasilkan rekomendasi pentingnya kebersamaan umat dan tanggung jawab bersama dalam menjaga umat, menjaga Buddha Dhamma dan menjaga Indonesia. Rekomendasi ditujukan kepada Kakanwil Kementerian Agama Prov.
Sulsel dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia.(*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Baca: Dandim 1415 Selayar Hadiri Sosialisasi Kesadaran Hukum Masyarakat di Bontomatene
Baca: VIDEO: Penjelasan Kepala UPTD Sport Centre Terkait Kebakaran di Stadion HS Mengga Polman
Baca: Pengusaha Mebel Karama Bulukumba Minta Perhatian Pemerintah
Baca: Pagi Ini Bupati Luwu Utara Tanam Padi di Hasanah
Baca: Satgas Pemantauan Pohon Pelindung dan Drainase DLHK Bulukumba Disebut Belum Maksimal
Baca: Satgas Pangan Polres Pangkep Pantau Ketersediaan Beras Bulog
Follow juga akun instagram official Kami:
Baca: Siang Ini Jeneponto Diprediksi Hujan Lokal, Malam Berawan
Baca: Selayar Diguyur Hujan Ringan, Kecepatan Angin 15 - 20 knots
Baca: Artis Saphira Indah Meninggal Usia Muda, Deretan Film, Sinetron dan FTV Semoga Khusnul Khatimah