Dinkes Bantaeng Catat, Ada 10 Kasus DBD Selama Januari 2019
Armansyah menjelaskan bahwa dari kasus itu, usia penderitanya berada pada kisaran 5-44 tahun.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Dinas Kesehatan Bantaeng mencatat ada 10 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD selama Januari 2019.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bantaeng, Armansyah menjelaskan bahwa dari kasus itu, usia penderitanya berada pada kisaran 5-44 tahun.
"Untuk Januari 2019 ini, kami mencatat ada 10 kasus DBD. Penderitanya berada pada usia 5-44 tahun," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Kamis (31/1/2019).
Baca: Sepanjang 2018, Dinkes Pinrang Catat 13 Kasus Demam Berdarah Dengue
Baca: Selama Januari 2019 Ada 12 Kasus DBD di Kota Palopo
Baca: Ini Penyakit yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil, Salah Satu Dialami Artis Saphira Indah saat meninggal
Namun, dari semua kasus DBD yang terjadi di Bantaeng menurutnya masih dalam kondisi yang wajar.
Dia berharap kasus itu kian menurun. Sehingga sejumlah upaya pencegahan pun kerap dilakukannya.
"Alhamdulillah hingga kini belum ada yang meninggal oleh kasus DBD dimaksud. Kami juga berharap kedepannya jumlahnya terus menurun dengan berbagai upaya pencegahan," tambahnya.
Upaya yang dilakukan tersebut menurutnya berupa kegiatan fogging pada daerah endemis/rentan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Membagikan abate ke masyarakat untuk ditaburkan pada tempat yang rentang terjadinya perindukan nyamuk pembawa virus dengue.
"Juga ditunjang oleh kegiatan penyuluhan masyarakat lewat Posyandu, Sekolah, Masjid, dan tempat-tempat umum lainnya," jelasnya.
Tidak hanya itu, tetapi juga ada upaya survey epidemiologi pada daerah kasus DBD, sebelum dilakukan kegiatan fogging fokus.
Terakhir adalah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan gerakan 3M.
"Serta gerakan jumat bersih pada daerah endemis DBD diwilayah kerja masing-masing Puskesmas," tuturnya. (*)