Aliansi Wija To Luwu Suarakan Pemekaran Provinsi Tana Luwu di Batas Wajo-Luwu
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu suarakan pemekaran Provinsi Tana Luwu di batas Kabupaten Wajo-Luwu.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Desy Arsyad
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu suarakan pemekaran Provinsi Tana Luwu di batas Kabupaten Wajo-Luwu.
Batas kabupaten ini terletak di Desa Batulappa, Kecamatan Larompong Selatan, Luwu, Selasa (29/1/2019) pagi.
Koordinator lapangan Luwu, Ilmansyah mengatakan, aksi ini merupakan harga mati Wija To Luwu.
Baca: Lagi, Gubernur Sulsel Dapat Penghargaan Bidang Perdagangan
Baca: TRIBUNWIKI: Ahmad Dani Dipenjarakan Terjerat Kasus Ujaran Kebencian, Ini Profilnya
Baca: Alat Rekam Rusak, Layanan Disdukcapil Maros Lumpuh
Baca: 10 Mesin Pompa Air Wapres JK Tiba dan Siap Pakai di Jeneponto
Baca: Pemkab Bantaeng Suplai 89 Unit Paket Masak ke Jeneponto
Baca: Kemensos Serahkan Santunan Ahli Waris Korban Longsor Gowa
Baca: TRIBUNWIKI: 8 Tempat Makan Enak di Sunu, Ada Coto, Pallubasa, Sop Saudara, Sampai Nasi Campur
Dimana, mereka menuntut cabut moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB), dan mekarkan DOB Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Tana Luwu.
"Perjuangan ini merupakan perjuangan dan cita-cita bersama Wija To Luwu. Perjuangan ini merupakan utang sejarah yang harus dibayarkan oleh negara kepada Kedatuan Luwu," ujarnya.
Utang sejarah sebagai daerah istimewa yang dijanjikan Presiden RI, Ir Soekarno, kepada Andi Djemma selaku Datu Luwu.
Dan momen tersebut tercatat dalam naskah sejarah sebagai Hari Perlawanan Rakyat Luwu pada 23 Januari 1946.
"Namun ironisnya malapetaka sejarah terjadi dimana janji tersebut tidak pernah diindahkan oleh pemerintah. Bahkan janji tersebut mulai pudar diingatan masyarakat Tana Luwu," tegasnya.
Perjuangan pemekaran ini merupakan jalan yang mampu membawa Rakyat Tana Luwu menuju kesejahteraan.
Tana Luwu memiliki segala potensi Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu membuat seluruh masyarakat sejahterah.
Mulai dari hasil tambang, perkebunan, pertanian, infrastruktur yang memadai dan SDM yang mampu mengelola secara berdikari.
"Oleh karena itu atas nama Aliansi Wija To Luwu, kami mengajak seluruh masyarakat Tana Luwu untuk membangun gerakan kolektif demi terbangunnya DOB."
"Perjuangan ini bukan perjuangan segelintir orang, namun perjuangan ini merupakan perjuangan kita semua," tutupnya.
Selain berorasi, mereka juga membagikan selembaran berisikan tuntutan Aliansi Wija To Luwu kepada pengendara yang melintas.
Baca: Pemkab Bantaeng Suplai 89 Unit Paket Masak ke Jeneponto
Baca: 10 Mesin Pompa Air Wapres JK Tiba dan Siap Pakai di Jeneponto
Baca: Pascabanjir, Warga Tanralili Maros Butuh Perlengkapan Sekolah dan Air Bersih
Baca: 5 Update Bursa Transfer: Persib Tak Henti Buat Kejutan, Bagaimana Persija, PSM, BU & Barito Putra
Berikut video lengkapnya:
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Kabupaten Gowa
Baca: Pagi ini Jeneponto Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang
Baca: Patroli Malam, Polres Tana Toraja Amankan Motor Curian
Baca: PMII Bulukumba Salurkan Bantuan Hasil Galang Dana ke Korban Bencana Jeneponto
Baca: Warga Ingin Jalan Penghubung Sidobinangun-Sidomakmur Luwu Utara Diperbaiki
Baca: Bersihkan Sampah di Sungai, Relawan Maros Hanya Gunakan Alat Ini
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com
Baca: Lowongan Kerja BUMN - BRI Lagi Cari Karyawan, Pendaftaran Hanya Lewat Online, Cek Info Resmi di Sini
Baca: Karang Taruna Benteng Selatan Melalui Dinsos Selayar Bagi Sembako Untuk Korban Banjir
Baca: Foto Ini Bukti Jika Hotman Paris Dekat dengan Konglomerat Pendiri Sinar Mas Group, Ada Foto Keluarga