Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini! Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang di Makassar dan Sejumlah Wilayah di Sulsel

BMKG mengeluarkna peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan sedang disertai angin kencang di wilayah Takalar, Jeneponto, Gowa, Makassar, Maros.

Editor: Anita Kusuma Wardana
BMKG
Logo BMKG 

Jembatan Munte yang terputus itu berlokasi di Dusun Uma, Desa Bontomate'ne, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Air sungai meluap akibat hujan deras sejak Senin (21/1/2019). Jembatan Munte tersebut menghubungkan Desa Mangepong dan Desa Bontomate'ne
Di Turatea juga pipa distribusi air bersih (PDAM) dari reservoir air di Bendungan Kelara, di perbatasan Gowa-Jeneponto.

Sungai Kelara yang hulunya juga ada di kawasan Pegunungan Bawakaraeng, ekosistem DAS Jeneberang di Gowa, juga adalah sumber utama bahan baku PDAM Jeneponto.

Dari pantauan Tim Kemanusiaan FTI UMI, kemarin, salah satu gedung Intake PAM hancur dan hanyut saat banjir.

“Dampak banjir di Jeneponto ini kompleks dan butuh penanganan jangka panjang dan sinergi semua pihak, mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten,” kata Dr Zakir Sabara MT, doktor ilmu lingkungan hidup dari UMI Makassar.

Kondisi ini dikonfirmasikan Kepala Bidang Rehabilitasi & Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto Sahabuddin, ST., M.Si,

Dari pantauan dan laporan lapangan sementara, dampak bencana Hydrometeorologi di Jeneponto, ada 34 desa/kelurahan di 11 kecamatan yang terpapar.

“Bencana ini merata di 11 kecamatan, kalau hanya kabupaten yang tangani tak bisa,” kata Sahabuddin, usai mendampingi Tim Relawan & Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UMI Makassar di Desa Mangempong.

Puluhan rumah di bantaran sungai Dusun Munte, Desa Bonto Mate'ne Kecamatan Turatea, Jeneponto hanyut terbawa arus banjir bandang.

Bahkan jembatan sepanjang 70 meter penghubung antar Dusun Munte dan Mengepung juga roboh. Warga Munte, Agussalim mengatakan puluhan rumah yang hanyut itu empat diantaranya adalah milik warga atas nama Sampara (70), Hamma Deng Se're( 48) Daming (49) dan Sittiha (78).

"Jembatan kebanggaan warga Munte yang dibangun sejak tahun 1995 oleh PT Wika sepanjang 70 meter juga putus,akibat banjir dari hujan deras sekitar 4 jam, ditambah banjir kiriman dari Gowa," katanya.

Data dari BPS, Turatea adalah kecamatan terluas kelima di Jeneponto; 5376 Ha dengan kepadatan 2,909 jiwa per km/2. 
Dengan bersandar ekonomi agro dan hortikultura, pertumbuhan penduduknya juga tertinggi dibanding 10 kecamatan lain, 8,89 % dalam periode 5 tahun terakhir.

Selain jalur ekonomi dan sosial, bencana ini juga menganggu jalannya rutinitas pendidikan.
Di Kecamatan Turatea ada 44 unit sekolah dengan 257 kelas, mulai jenjang TK,dasar, menengah dan madrasah.

Jumlah siswa dan pelajarnya 6.172 orang. “Yang juga perlu diperhatikan sebab jalur transportasi ini juga menghubungkan mobilitas guru dan siswa yan biasanya guru SMA/ dan SMK bermukim di ibukota kabupaten,” kata Koordinator Pengawas SMA/SMK Disdik Sulsel Nurlaely Basir Matong.

Baca: Senyum Jokowi Diapit Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa Saya Muslimat NU Saya Dukung Jokowi

Baca: Momen Rocky Gerung & Prabowo Subianto Salaman Lihat Senyumannya, Netizen: Presiden Akal Sehat RI

Baca: Setujukah Anda Jika Ahok Maju Ketua Umum PSSI? Ini 5 Bursa Calon Ketum Setelah Letjen Edy Out

Baca: Gagal Cetak Gol, Ini Komentar Bos PSM Makassar Soal Penampilan Eero Markkanen

Baca: Gosip Ada Reino Barack di Antara Mereka, Bandingkan Rumah Syahrini dan Luna Maya Lihat Kolam Renang

Korban Banjir di Gowa Dievakuasi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved