Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Awet Muda dan Cantik di Usia 49 Tahun, Ini Rahasia Ira Koesno, Moderator Debat Pilpres 2019!

Di Instagram, akun @irakoesnocom tampak kerap membagikan potret cantik perempuan kelahiran Jakarta, 49 tahun lalu ini.

Editor: Arif Fuddin Usman
dok @irakoesnocom
Ira Koesno 

"Dulu itu saya pilates seminggu dua kali, sama larilah, kan ada jogging track di rumah," kata Ira.

Olahraga Tidur 

"Saya ini bukan yang tergila-gila olahraga sebenarnya. Tapi, pada usia ini, saya sadar, saya membutuhkan itu," kata lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Sayangnya, karena kesibukan kariernya justru membuatnya jarang memiliki waktu untuk berolahraga.

Baca: NA Tak Restui Instruksi Wagub Sulsel Ganti Kepsek karena Persoalan Mengaji

Baca: Mahasiswi Ini Mengaku Alami Pelecehan di Bus Rute Mamuju-Makassar

Dan tiap memiliki waktu luang, Ira ternyata lebih memilih istirahat dan tidur.

"Nah, sekarang olahraga enggak teratur. Kerjaan itu, aduh, jadi berantakan, kalau saya mending tidur haha," kata Ira.

Terkait tidur yang cukup, pernyataan Ira Koesno ada benarnya.

Bahaya begadang dan kurang tidur dapat menimbulkan banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung.

Risiko Begadang

Studi menemukan, pria yang tidurnya kurang dari enam jam semalam memungkinkan berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Dibandingkan dengan mereka yang memiliki cukup tidur yaitu antara tujuh dan delapan jam.

Baca: 8 Artis Terkaya Indonesia! Raffi Ahmad Nomor Pertama, Sule Ungguli Syahrini & Nagita Slavina

Baca: UNIK, Pembegal Istri Brimob Sulsel Ini Punya Tato Gambar Kartun! Ada Doraemon dan Musuh Spongebob!

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk kurang dari enam jam meningkatkan risiko aterosklerosis sebesar 27% dibandingkan dengan tujuh hingga delapan jam tidur.

Aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri di seluruh tubuh.

Di sisi lain, perempuan yang tidur lebih dari delapan jam semalam memiliki peningkatan risiko aterosklerosis.

"Penyakit kardiovaskular adalah masalah global utama dan kami mencegah dan mengobatinya dengan menggunakan beberapa pendekatan, termasuk obat-obatan, aktivitas fisik dan diet," kata Jose M. Ordovas, peneliti di Centro Nacional de Investigaciones Cardiovasculares Carlos III (CNIC) di Madrid.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved