Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswi Ini Mengaku Alami Pelecehan di Bus Rute Mamuju-Makassar

Dia mengatakan, apa yang dilakukan oleh lelaki tersebut merupakan bentuk kesengajaan karena dalam keadaan sadar.

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
KOMPAS.COM
Ilustrasi pelecehan seksual 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Salah seorang mahasiswi asal Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, IY (21) mengaku mendapat pelecehan di atas Bus Piposs tujuan Mamuju-Makassar, Kamis (17/1/2019) malam.

IY menerankan, sekitar Pukul 01.00 Wita, dini hari atau tanggal 18 Januari, dalam perjalanan menuju Makassar, seorang laki-laki yang duduk disampingnya, menggerakkan tangannya menyentuh pahanya.

"Saya langsung sadar, langsung menepis tangannya dan bertanya apa yang dia lakukan kenapa seenaknya saja melakukan itu," terangnya via whatsapp kepada TribunSulbar.com, Jumat (18/1/2019).

Dia mengatakan, apa yang dilakukan oleh lelaki tersebut merupakan bentuk kesengajaan karena dalam keadaan sadar.

"Respon pelaku pada saat saya marah-marah, dia hanya meminta maaf dan katanya tidak sengaja,"ujarnya.

Menurutnya, tidak mungkin tidak sengaja karena awalnya IY mengaku sempat melirik melihat pelaku bergerak perlahan tapi tidak menyangka bahwa pahanya akan disentuh.

"Memang kondisi lampu bus dipadamkan, yang membantu pencahayaan hanya lampu-lampu yang dilalui sepanjang jalan, saya juga tidak mengetahui identitas pelaku karena dia mengunakan masker," kata dia.

IY juga menceritakan, Kamis 17 Januari 2018, berangkat dari terminal Mamuju menggunakan bus Piposs tujuan Makassar dengan nomor kursi I.

Karcis ia pesan satu hari sebelum pemberangkatan dan pembeli tiket pertama berdasarkan list catatan penumpang di perwakilan Poposs Mamuju.

"Sebelum naik ke atas bus, saya kembali mengkonfirmasi karcis untuk memastikan siapa yang duduk disamping pada saat di atas bus. Jawaban dari petugas bus, tidak mengetahui namanya ini, saya kembali memberitahu kepada petugas bahwa saya ingin duduk dengan perempuan karena perjalanan jauh, salah satu kekhawatiran saya jangan sampai terjadi pelecehan. Tapi jawabannya, tidak bisa diatur karena full," jelasnya.

Dia meminta, agar persoalan ini dapat ditangani oleh pihak terkait agar tidak terulang lagi kepada para penumpang perempuan lainnya.

"Setelah sampaikan ini, ternyata ada beberapa orang mengalami hal sama, saya mau ini dituntaskan agar tidak ada lagi kejadian-kejadian yang seperti ini kedepannya," harapnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved