Kelakuan Aris Idol sebelum Ditangkap Narkoba, KDRT dan Konflik dengan Ihsan Tarore
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Reynold Elisa P Hutagalung membenarkan adanya penangkapan Aris Idol.
"Iya, udah di rumah. Biasa lagi cari duit di aspal," jawab Aris.
Begitu pulang, jelas Fany sangat lega karena dia sempat panik sampai lapor polisi.
Bahkan, di kantor polisi Fany sempat ditakut-takuti dengan cerita mayat busuk oleh polisi.
"Awalnya (Fany) marah. Tapi setelah saya jelasin ya udah marahnya berhenti," ujarnya.

Tentang tindakannya menonaktifkan ponsel, menurut Aris Idol karena dia tak mau direcoki telepon dan SMS istri yang cemburuan.
"Saya sengaja aja. saya punya HP satu, karena saya tahu istri saya seperti apa."
"Dia kan cemburuan banget dan cemburunya gede banget. Saya eggak mau lagi kerja malah ditelpon-telponin mulu. Terus di-SMS-in gak jelas. Jadinya, saya males," jawab Aris.
Sebelum putus kontak dengan istri, terakhir ketika dihubungi Aris berada di Benhil. Setelah itu, nomor HP dia tak bisa dikontak sama sekali.
"Jadi gini, sebelumnya saya kan kasih kabar tuh ya keberadaan saya. Setelah itu baru saya matiin, karena saya pikir saya mau fokus cari uang. Daripada nanti dia telpon-telpon terus dan nanya-nanya mulu."
"Saya cabut deh kartu saya, saya ganti kartu," jelasnya.
Ketika diceritakan bagaimana kepanikan istrinya sampai nangis-nangis, Aris malah tertawa.
"Alasannya simpel kok, saya tau karakter istri saya seperti apa. Saya sepuluh tahun sama dia dan dia memang baik orangnya."
"Tapi saya enggak suka kalau saya lagi nongkrong ama temen-temen saya, padahal saya udah jujur, dia malah cemberut dan marah-marah."
"Saya enggak suka. Kan saya udah jujur sama dia. Apalagi kalau saya gak jujur. Jadi, saya serba salah, mau ke mana-mana jujur tapi dia marah. Ya udah, saya matiin aja sekalian HP-nya," jelas Aris kembali tertawa ngakak.
"Alhamdulillah saya pulang bawa duit," tambahnya.