Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Tiket Pesawat Turun, Warga Aceh : Naik 120 % Turun 60 %, Mau Ngibul Ceritanya

Harga Tiket Pesawat Turun, Warga Aceh: Naik 120 % Turun 60 %, Mau Ngibul Ceritanya. penurunan itu masih jauh dari harga penerbangan rute internasional

Editor: Waode Nurmin
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Twitter J.S Prabowo
Efek Harga Tiket Pesawat Mahal, Warga Tujuan Malang Terpaksa Lewat Kuala Lumpur 

Dikutip dari cnbcindonesia.com, 14 Januari 2019 pagi, harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta Rp 8.490 per liter. Naik 12% dibanding harga avtur pada Januari 2018 lalu dari bandara yang sama, yang hanya Rp 7.580 per liter.

Dilihat dari kurs dolar, harga avtur dalam dolar di Bandara Soekarno-Hatta US$ 0,58 per liter. Naik dibanding Januari 2018 yang US$ 056,2 per liter.

Setiap liternya sudah termasuk pengiriman ke pesawat namun belum menghitung PPN 10% dan PPH 0,3% khusus penerbangan domestik.

“Kalau dibilang karena memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019 yang menyebabkan tingginya permintaan tiket pesawat, tapi saya cek di Traveloka, harga tiket mahal ini terus berlangsung hingga Desember 2019. Jadi alasan peak season libur akhir tahun ini terbantahkan,” kata Asrizal.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun meminta kepada pemerintah dan Asosiasi Penerbangan Indonesia (INACA) untuk memberikan penjelasan secara transparan dan masuk akal.

“Khusus untuk Garuda Indonesia, sebagai perusahaan BUMN harusnya bisa memberikan kemudahan dan kesejahteraan bagi rakyat sebagaimana slogan BUMN yaitu ‘BUMN untuk membangun negeri’ jangan sebaliknya mencekik leher anak negeri,” tukas Asrizal H Asnawi.

Penyebab Harga Melangit

Sebelumnya, Ketua Umum Indonesia National Carrier Association (INACA) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat itu ditengarai oleh beberapa faktor.

Salah satu faktornya karena memasuki peak season Natal dan Tahun Baru 2019.

“Jadi memang trigger-nya karena peak season. Tapi, margin memang dikarenakan adanya kenaikan variabel-variabel, avtur, kemudian kurs dan pinjaman. Karena semua airline ada utang segala macam kan,” ucap pria yang akrab disapa Ari ini.

Ari mengklaim sejak 2016 harga tiket pesawat tak pernah naik.

Namun, biaya operasional penerbangan terus meningkat.

“Oke kalau kita bisa sampaikan dari 2016-2018 kurs kita sudah melemah lebih dari 170 persen. Sedangkan tarif maskapai penerbangan dari April 2016 sampai detik ini tidak ada kenaikan. Sedangkan harga fuel sudah (naik) lebih dari 125 persen. Labour itu untuk 1-3 bulan sudah naik 350 persen,” kata Ari yang juga menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia.

 

Menurut dia, di masa peak season pun para maskapai tak pernah menaikan harga melebihi tarif batas atas yang ditentukan pemerintah.

Atas dasar itu, dimasa Natal dan Tahun Baru 2019 ini dia menilai kenaikan harga tiket pesawat masih dalam batas yang wajar.

Mengenai harga tiket perjalanan ke luar negeri yang lebih murah ketimbang penerbangan domestik, kata Ari, disebabkan karena pajak yang dikenakan oleh pemerintah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved