TRIBUNWIKI
TRIBUNWIKI: Hj Nuraidah, Dari Mondok, Cita-Cita Jadi Dokter, Kini Legislator Perempuan Bulukumba
Nuraidah tercatat sebagai Alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Khaer, di Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sejak mengenyam pendidikan dasar di SDN 26 Matekko, Ponre, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, atau sekitar 4,7 kilometer dari pusat kota Bulukumba, Hj Nuraidah sudah dikenal sebagai anak yang mudah bergaul.
Hal tersebut bukan terbentuk begitu saja, lahir dari lingkungan yang beragam di Ponre Togambang, yang pada masanya merupakan salahsatu penghasil ikan di Bulukumba, membuat Hj Nuraidah banyak bersentuhan dengan masyarakat.
Terlebih Ayahnya, H Muhadi dan Ibunya Hj Becce Baru, merupakan pengusaha ikan.
Hal tersebut semakin membuat dirinya secara tidak langsung banyak mengenal berbagai karakter.
Baca: VIDEO: BNN Sulsel Press Release Penangkapan Kuris Pembawa Sabu 4 Kg
Baca: Aneka Pembersih Lantai di Ace Hardware Mulai Rp 64 Ribuan
Baca: Buruan! Anda Cari Furnitur seperti Kursi, Meja, hingga Rak Buku? Ada Program Tebus Murah di Informa
Baca: IG dan Foto Maulia Lestari, Baby Shu, Fatya Ginanjasari, Riri Febianti, AC, TP
Hj Nuraidah merupakan anak tertua dari empat bersaudara.
Sedari kecil, persoalan gender tak pernah menyurutkan niatannya untuk menjadi panutan bagi tiga adik-adiknya.
Bagi ibu tiga orang anak itu, jujur dan ikhlas adalah kunci yang melesatkan dirinya meraih sukses hingga saat ini.
"Orangtua saya meyakini, jujur dan adil itu akan membawa berkah pada apa yang kita kerjakan, termasuk juga dalam usaha apapun yang kita jalani," ujar Hj Nuraidah.
Mondok Selama Enam Tahun, Gagal Jadi Dokter, Hingga Nikah Muda
Hj Nuraidah tercatat sebagai Alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Khaer, di Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.
Di ponpes tersebutlah Hj Nuraidah mengasah ilmu agamanya.
Menurut Hj Nuraidah, dalam kehidupan keluarganya, agama adalah prioritas utama.
Tak tanggung-tanggung, wanita kelahiran 12 April 1972 tersebut mondok hingga enam tahun, mulai tingkat Madrasah hingga Aliyah.
Baca: Apa Penyebab Internet IndiHome Gangguan Massal di Makassar Sejak Kemarin? Begini Jawaban Telkom
Baca: Pekan ke-22 Big Match MU vs Tottenham, Liverpool Was-was Lawan Brighton. RCTI, MNCTV akan Siarkan!
Baca: Ini Dia Bek Asal Australia yang Digadang Gabung PSM Makassar! Atau ke Persib? Lihat Video Aksinya
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Dr Indrianty Sudirman, Anggota MWA Unhas Periode 2019-2023
Baca: 15 Januari, 33 Dosen FKIP Unismuh Desiminasikan Hasil Penelitian
"Waktu di pesantren, saya aktif dibeberapa organisasi ekstra. Seperti pramuka wira karya," katanya.