Cari Tahu Melempemnya Industri Maritim Sulsel, Ikatan Alumni Teknik Unhas Adakan Tudang Sipulung
“Yang lebih konkret lagi, ada usulan materi untuk Konferensi pada Pertemuan Masyarakat Maritim Indonesia. Event ini akan digelar setelah acara ini,”
Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panitia Halalbihalal (HBH) Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Universitas Hasanuddin (Unhas) 2019 akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) atau Tudang Sipulung dengan tema Mempercepat Pengembangan Industri Maritim di Sulawesi Selatan.
Tudang Sipulung yang merupakan rangkaian kegiatan HBH Ikatek Unhas 2019 ini rencananya akan digelar di MaxOne Hotel Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Makassar, Senin (14/1/2019) mendatang.
Ketua Panitia HBH Ikatek Unhas 2019 Anwar Mattawappe menjelaskan, tujuan digelarnya kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi hambatan pengembangan industri maritim di Sulawesi Selatan.
Baca: Hadir di Acara Reuni dan HBH Ikatek Unhas 2018, Prof Dwia: Saya Cinta Fakultas Teknik
Baca: Insinyur Nurhasan Raih Ikatek Award di Acara Reuni Nasional dan HBH Ikatek Unhas 2018
“Dan yang tidak kalah penting adalah merumuskan rencana aksi untuk mempercepat pengembangan industri maritim di Sulawesi Selatan,” kata Anwar.
Selama ini, jelas Anwar, Propinsi Sulawesi Selatan dengan latar belakangnya, dikenal punya sejarah panjang sebagai daerah dengan industri rakyat dalam pembuatan perahu dan kapal kayu.
Industri perahu dan kapal kayu di Propinsi Sulsel tersebut sangat diandalkan dan terbukti dalam sejarah Indonesia dengan keberadaan kapal Pinisi.
Fakta lainnya pada ekspedisi pelayaran global, kapal-kapal dari Sulsel mampu melakukan pelayaran hingga kerajaan Eropa pada abad ke-13 hingga 16.
Jurusan Perkapalan
Untuk mempertahankan tradisi industri kapal tersebut, kampus Unhas sejak awal berdirinya pada tahun 1960 juga mendirikan jurusan teknik perkapalan, selain jurusan teknik mesin dan teknik sipil.
Jurusan itu, kini berkembang menjadi departemen teknik perkapalan, departemen teknik sistem perkapalan, dan department teknik kelautan.
Baca: Giliran Alumni Teknik Perkapalan Jadi Tuan Rumah Reuni Ikatek Unhas 2019
Baca: Ikatek Unhas Serahkan Beasiswa ke Aktifis Himpunan
Hingga saat ini, telah menghasilkan lebih dari 3.000 alumni yang berkarier di berbagai bidang di Indonesia dan dunia.
“Sayangnya, tidak seperti di Pulau Jawa dan Sumatera, industri maritim di Sulawesi Selatan tidak mengalami perkembangan secara siginifikan,” tutur Anwar.
Satu bukti, sejak didirikan tahun 1977, PT (persero) Industri Kapal Indonesia (IKI) yang berkedudukan di Kota Makassar adalah satu-satunya galangan kapal baja yang beroperasi di propinsi ini.
Posisi PT IKI Makassar menjadi satu-satunya industri perkapalan yang ada di Sulsel, membuat pilihan lapangan pekerjaan sangat terbatas.
Tak ayal lagi, sebagian besar alumni perkapalan Unhas yang ingin berkarier di industri perkapalan, terpaksa harus ke pulau Jawa, pulau Sumatera, dan bahkan ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan impian mereka.
Baca: Rapat Paripurna Senat Akademik, 8 Dosen Terpilih Jadi Anggota MWA Unhas
Baca: Prestasi Unhas Awal 2019, Prodi Spesialis Neurologi Raih Akreditasi A! Bagaimana 17 Prodi Lainnya?
Kondisi tersebut, menuntut biaya yang besar dalam usaha perantauan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja yang baru.
Kehilangan SDM
Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan (ISP) Unhas Ir M Fitri Natriawan menjelaskan, posisi saat ini, semakin banyak praktisi atau SDM terampil di industri maritim terpaksa hengkang dari Sulawesi Selatan, karena semakin sulitnya industri Perkapalan berkembang.
“Nah, untuk memutus mata rantai ini, Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Unhas bekerja sama dengan Ikatek Unhas dan Ikatan Sarjana Perkapalan (ISP) Unhas mengadakan tudang sipulung,” kata M Fitri Natriawan.

“Dengan Tudang Sipulung atau focus group discussion ini, kita ingin merembukkan berbagai pandangan mengenai penyebab hal ini, sekaligus merekemomendasikan rencana aksi untuk mengatasi masalah tersebut,” urainya..
Hasil dari diskusi ini diharapkan ada analisis kerangka pemikiran (logical framework analysis) dan rekomendasi rencana aksi (action plan) dalam rangka percepatan pengembangan industri maritim di Sulawesi Selatan.
Baca: Ketua Osis Bisa Masuk Unhas Tanpa Tes, Berikut Syarat dan Jadwal Pendaftaran
Baca: Unhas Hasilkan 720 Publikasi Terindeks Scopus Selama 2018, Ini 5 Fakultas Terbanyak Hasilkan Paper
“Yang lebih konkret lagi, ada usulan materi untuk Konferensi pada Pertemuan Masyarakat Maritim Indonesia. Event ini akan digelar setelah acara ini,” lanjutnya.
Adapun pemateri atau narasumber diskusi adalah Profesor Riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Prof Dr Ir Buana Ma’ruf MSc MM MRINA dan Lead Auditor Manajemen Mutu Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Ir Hasbi Assidiq Syamsuddin.

Tudang Sipulung bakal diarahkan oleh moderator Dr Ir Ganding Sitepu Dipl Ing (Ketua Program Studi Magister Teknik Transportasi Sekolah Pascasarjana Unhas).
Pada kesempatan ini, panitia HBH Ikatek Unhas 2019, mengundang setiap stake holder atau pemangku kepentingan, bisa hadir dan menuangkan buah pemikirannya terkait tema Pengembangan Industri Maritim di Sulawesi Selatan. (*)
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com