Mengenal Penyakit Kanker Nasofaring yang Diderita Ustaz Arifin Ilham, Tak Bisa Disepelekan
Ustaz Yusuf Mansur menjenguk Ustaz Arifin Ilham yang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Cipton Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta Pusat.
"Setelah kemo kondisinya sempat menurun belum pulih kembali, nah Ustaz sudah berolahraga jadi kecapean," ujar salah satu pihak keluarga yang berasal dari Banjarmasin yang tidak ingin disebutkan identitasnya kepada Tribunnews di RSCM, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Baca: Barugaia Fc Selayar Lolos Delapan Besar Turnamen Ujung Loe Cup III Bulukumba
Baca: Incar 7 Kursi DPRD, Berikut Daftar Caleg PAN di Luwu Utara
Baca: Dinas PUPR Bantaeng Gelontorkan Dana 30 Miliar Untuk Pengaspalan 2019
Tak hanya itu menurutnya faktor cuaca yang saat ini berubah-ubah juga turut membuat Ustaz Arifin Ilham menjadi gampang ngedrop.
Hal itu yang menyebabkan Ustaz Arifin harus kembali dirawat di Rumah Sakit. Kondisinya pun saat ini semakin membaik.
"Selain itu cuaca yang tidak bagus menyebabkan kondisi ustaz semakin menurun. Sekarang kondisinya sudah membaik, sudah bisa minum," katanya.
Sejak pagi hari kemarin terlihat Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Solmed, Fadli Zon, Maruf Amin, Zulkifli Hasan, Anies Baswedan dan beberapa politisi lain yang datang menjenguk.
Kenali Penyakit Kanker Nasofaring
Kanker nasofaring merupakan kanker yang menyerang leher serta kepala dan banyak ditemukan di Indonesia.
Tumor itu bisa dikendalikan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mendeteksi penyakit itu secara dini.
”Bila didiagnosis secara dini, terapi akan lebih efektif. Pasien berpeluang sembuh atau mampu bertahan hidup,” kata dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Budianto Komari dikutip dari Kompas.com
Selama ini kasus karsinoma nasofaring atau tumor ganas pada nasofaring didominasi faktor ras mongoloid, yaitu penduduk China selatan, dengan angka kejadian 40-50 kasus per 100.000 penduduk, sementara di Eropa dan Amerika Utara kurang dari 1 kasus per 100.000 penduduk.

Di Indonesia, kanker nasofaring menempati peringkat pertama keganasan untuk THT, serta urutan keempat terbanyak di antara seluruh jenis keganasan.
Angka kejadian diperkirakan 4,7 kasus per 100.000 penduduk. Di RSCM tercatat rata-rata 100 kasus baru karsinoma nasofaring per tahun, di RS kanker Dharmais 70 kasus baru per tahun, dan di RS Hasan Sadikin Bandung 60 kasus baru per tahun.
”Angka kasus pada pria 2,18 kali lebih tinggi daripada perempuan,” ujarnya. Diagnosis secara dini sulit dilakukan karena tumor itu baru menampakkan gejala khas pada stadium lanjut.
Apalagi letak tumor itu tersembunyi, di belakang hidung dan pertengahan dasar tengkorak, sehingga sulit dilihat jika tidak diperiksa ahlinya.
”Gejala awalnya tidak khas, mirip penyakit lain,” kata Budianto.