Pakai ADD dan CSR Tonasa, Kawasan Pesisir Biringkassi Pangkep Disulap Jadi Kawasan Wisata
Objek Wisata Hutan Mangrove Dewi Biringkassi Pangkep, Sulsel memakai Anggaran Dana Desa (ADD) dan CSR Tonasa.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPANGKEP.COM, BUNGORO-- Objek Wisata Hutan Mangrove Dewi Biringkassi di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, Sulsel memakai Anggaran Dana Desa (ADD) dan CSR Tonasa.
Dari ADD dan CSR Tonasa itu, Kepala Desa Bulu Cindea, Made Ali menyulap kawasan pesisir Biringkassi jadi Objek Wisata Hutan Mangrove Dewi Biringkassi.
"Iya kami pakai ADD dan bantuan dari CSR Tonasa untuk pengembangan kawasan wisata mangrove ini. Alhamdulillah untuk sementara seperti ini," kata Made Ali kepada TribunPangkep.com, Selasa (8/1/2018).
Baca: Istri Kedua, Oksana Voevodina Hanya Jadi Permaisuri saat Bulan Madu dengan Raja Kelantan Malaysia
Baca: Babinsa di Sidrap Dapat Bantuan Motor Dinas
Baca: Sebelum Pensiun, Tiga Personel Kodim 1420 Sidrap Wajib Ikut MPP

Baca: Tim Prabowo-Sandi Target 75% Suara di Luwu Utara
Baca: Penyakit Ustadz Arifin Ilham hingga Dirawat di RSCM, Anies Baswedan dan Kapolri Membesuk
Baca: Gubernur Anies Baswedan Dukung Prabowo Diperiksa Bawaslu, Bagaimana Gubernur Sulsel Dukung Jokowi?
Baca: 3 Sumur Uang Vanessa Angel Sebelum Tertangkap Polisi Main di Hotel Disewa via Prostitusi Online
Baca: Lowongan Kerja BUMN Bulog Butuh Karyawan SMK dan S1, Batas Akhir 13 Januari, Daftar Online di Sini!
Dia menceritakan awal terbentuknya kawasan wisata yang saat ini mulai banyak dikenal orang.
"Awal pembuatan kawasan mangrove ini dari hasil study banding ke desa yang sukses memanfaatkan anggaran desa menjadi kawasan wisata," ujarnya.
Selain itu, dia juga berfikir untuk kesejahteraan masyarakat Desa Bulu Cindea.

"Saya juga buka lapangan pekerjaan untuk warga disini dan saat ini perampungannya sudah 80 persen," ungkapnya.
Made Ali juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk pembibitan mangrove di laut.
"Kita juga ada bibit mangrove dan berdayakan masyarakat sekitar. Intinya dengan kawasan mangrove disini semoga bisa menjadi objek wisata yang disukai sehingga kedepannya menghasilkan PAD desa," jelasnya.
Made Ali menyebut, objek wisata ini menawarkan pesona hutan mangrove yang indah.
Puluhan hutan mangrove indah berjejer.
" Bagi kalian, yang ingin melihat sunset dengan indah di sore hari, sangat disarankan," katanya.
Sangat cocok bagi anda yang sedang mencari spot selfie yang eksotis dan menawan.
Suasana segar dan nyaman dengan suara burung yang riuh.
Letaknya sangat strategis karena berada sekitar 8 km dari perbatasan Maros-Pangkep.