DPO 3 Kasus Curnak, Warga Moncongloe Maros Ditembak Polisi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Unit Resmob Polda Sulsel dan Polres Maros, membekuk DPO kasus pencurian ternak di samping jalur Bandara Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, di Mandai, Maros, Minggu (6/1/2019).

DPO tersebut yakni Baharuddin (38), seorang buruh bangunan dari Desa Manjalling, Kecamatan Moncongloe, Maros.

Bahar ditangkap berdasarkan tiga laporan pencurian.

Laporan pertama bernomor, DPO/01/V/ 2017/Reskrim. Laporan kedua bernomor LP/01/I/2017/Res Maros tanggal 7 Januari 2017. Dan laporan ketiga bernomor LP/12/IV/2017/SPKT/Sektor Moncongloe.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Deni Eko menjelaskan kronologi penangkapan DPO tersebut.

Berawal saat Polres Maros menerima laporan dari warga yang resah dengan keberadaan pencuri ternak tersebut. Polres kemudian berkoodinasi dengan Polda Sulsel.

"Setelah menerima informasi warga, Polda kemudian melakukan lidik di sekitar tempat kontrakan yang diduga sebagai tempat persembunyian pelaku," katanya.

Saat sementara penyelidikan, polisi mengetahui Baha sedang berada di rumah kontrakannya. Resmob kemudian bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan penangkapan.

"Tim berhasil mengamankan pelaku DPO Baha di rumah kontrakannya. Dia tidak melawan saat ditangkap," katanya

Baha kemudian digiring ke posko Resmob Polda sulsel untuk diintrogasi. Baha mengaku telah melakukan tindak pidana curnak di beberapa daerah yang ada di Sulsel.

Adapun TKP yang diakui yakni, jalan Poros Maros-Makassar, Bulu-bulu, Desa Marumpa, Kecamatan Marusu. Di TKP tersebut, pelaku mencuri beberapa sapi setelah diracuni sekitar Februari dan April 2018.

"Selain itu, pelaku juga pernag mencuri sapi dekat gudang. Caranya juga, sapi diracuni. Setelah mati, sapi dipotong dan dijual pada April 2018," katanya.

Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit motor Honda Beat digunakan mengangkut daging sapi.

Sebilah pisau panjang pemotong daging yang digunakan sembeli sapi di TKP.