Bukan Staf Khusus, Terungkap Jabatan Syahrul Yasin Limpo SYL Sesungguhnya di Kantor Staf Presiden
Bukan staf, inilah jabatan Syahrul Yasin Limpo di Kantor Staf Presiden (KSP) RI.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan staf khusus, inilah jabatan Syahrul Yasin Limpo di Kantor Staf Presiden (KSP) RI.
Pada akhir Juli 2018 atau empat bulan lalu, mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dikabarkan jadi Staf Khusus Bidang Pemerintahan pada Kantor Staf Presiden (KSP) RI.
Pada saat itu, Daeng Kawang, demikian nama lain Syahrul Yasin Limpo, baru empat bulan purna dari jabatannya sebagai gubernur.
Lalu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin pada Rabu (1/8/2018) mengantar langsung dokumen “Rahasia Negara” dari Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko kepada Syahrul Yasin Limpo.
Kabarnya, dokumen berupa surat tersebut terkait dengan jabatan baru Syahrul Yasin Limpo, mantan Wakil Gubernur Sulsel dan mantan Bupati Gowa.
Ali Mochtar Ngabalin kemudian menyerahkan dokumen “Rahasia Negara” bermap putih kepada Syahrul Yasin Limpo di sebuah warung kopi di utara kota, Makassar.
Tempatnya tak formal.
“Diserahkan di warkop, karena Syahrul sudah rakyat biasa,” ujar Ngabalin, kepada Tribun-Timur.com, Rabu (1/8/2018) malam.
Apa isi surat bermap putih itu?
“Oh, itu rahasia negara. Apa dan bagaimana isinya, itu rahasia negara dan Pak SYL (Syahrul Yasin Limpo) juga tidak mungkin membuka surat itu di tempat umum dan memperlihatkannya kepada orang lain,” kata Ali Mochtar Ngabalin.
Setelah menyerahkan surat itu, Ali Mochtar Ngabalin kembali ke Jakarta.
Baca: Kata-kata Mutiara Ucapan Selamat Tahun Baru 2019 atau Happy New Year di FB, IG, WhatsApp
Baca: Di Mana dan Kapan Saja Pejabat BPJS Ketenagakerjaan Perkosa Bawahannya? Berikut Pengakuan Korban
“Saya sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden terbang khusus ke Makassar hanya untuk mengantarkan surat itu. Itu karena posisi Pak Syahrul sebagai tokoh yang sangat disegani di negeri ini,” kata Ali Mochtar Ngabalin sekaligus mantan Ketua Umum PP Badan Koordinasi Muballigh se-Indonesia.
Menurut anggota DPR RI periode tahun 2004 hingga 2009 yang digelari "Singa Podium Senayan" itu, sesuai perintah Jenderal (Purn) Moeldoko, Syahrul Yasin Limpo diminta ke Jakarta untuk menjadi staf di Kantor Staf Presiden karena kehadirannya dibutuhkan negara dalam membantu tugas Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Pak Syahrul itu orang hebat. Menurut Pak Moeldoko, negara yang membutuhkan Pak SYL karena pengalamannya dalam pemerintahan, yang dimulai dari camat hingga gubernur 2 periode, tak tertandingi. Bagi anak Bugis-Makassar, itu penghargaan yang luar biasa,” kata Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin memastikan, Jenderal (Purn) Moeldoko menyampaikan perintah langsung ke dirinya tentu atas pengetahuan Presiden Jokowi.
