Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daeng Ancu: Prabowo-Sandi Menang di Sulsel

Ia menanggapi survei Celebes Research and Consulting (CRC) yang menempatkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi imbang di Sulawesi Selatan.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai Nasdem Sulsel, Syamsul Bahri Sirajuddin (tengah) menjawab pertanyaan wartawan disela jumpa pers di kantor DPW Nasdem Jl Hertasning, Makassar, Selasa (28/1/2014). DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan menolak negara harus menanggung dana saksi dari partai politik (parpol). Apalagi, peraturan perundangan yang berlaku mengatur parpol tidak dibiayai oleh negara. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

KKunjungan Sandi tak lama setelah Presiden Jokowi meninggalkan Sulsel.

Baca: Heboh Mobil Goyang Siswi SMA & Pak Guru Kepergok Warga, Ini Terjadi Kemudian

Baca: Diposting Gubernur Sulsel Disukai Gubernur Jabar, Ini Cara Presiden Jokowi Salami Warga Tana Toraja

Baca: Update Transfer: PSM Bakal Coret 4 Pemain, Arema Dapatkan 2 Amunisi dan Persib Siapkan Kejutan

Baca: VIDEO Tsunami Selat Sunda, Postingan Terakhir Aa Jimmy Sebelum Jadi Korban Meninggal Tsunami

Baca: Jadwal Liga Inggris - Ujian Berat Liverpool dan Man City, MU Menang Besar Lagi?

Elektabilitas Jokowi Tanda Bahaya di Sulsel

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Ridwan Andi Wittiri mengakui jika Presiden Joko Widodo sempat menyinggung elektabilitasnya pada Pilpres 2019 mendatang.

"Jadi beliau (Jokowi) sampaikan bahwa elektabilitas beliau sekarang di Sulsel sama (dengan Prabowo). 47-47 persen, tapi itukan belum bergerak," kata Ridwan, Sabtu (22/12/2018) kemarin.

"Artinya pihak lawan, saudara kita juga pasti nomor urut 02 (Prabowo-Sandi) mengaku belum bergerak," tambah anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Terkait hal itu, Ridwan mengaku, nah inilah yang kita butuhkan itu kinerja kita ini dalam rangka menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2019.

"Mulai Januari 2019 kita betul-betul bekerja untuk meningkatkan kinerja kita. Makanya dalam rakor itu juga disampaikan bahwa ini kita harus kerja keras," tegas Ridwan.

"Dan Pak JK sendiri kan masuk di tim Pak Jokowi-Ma'ruf Amim jadi buat kami ini suatu acuan, suatu cambuk bahwa kita tetap harus bekerja keras," ungkap Ridwan.

 

 

Presiden Jokowi saat diwawancara oleh awak media di perayaan natal oikumene Kemilau Toraja Lovely December 2018 Pemkab Tana Toraja di Plaza Kolam Makale, Minggu (23/12/2018).
Presiden Jokowi saat diwawancara oleh awak media di perayaan natal oikumene Kemilau Toraja Lovely December 2018 Pemkab Tana Toraja di Plaza Kolam Makale, Minggu (23/12/2018). (RISNAWATI/TRIBUNTORAJA)

Survei Imbang

Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Herman Heizer, menyatakan, terjadi persaingan ketat antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Sulsel.

"Berdasarkan hasil survei yang kita lakukan, sudah kita baca, memang terjadi pertarungan yang sangat ketat, Jokowi-Prabowo di Sulawesi Selatan," kata Herman usai peresmian Posko Repnas Sulsel untuk Jokowi-Ma'ruf, Jl Haji Bau, Kota Makassar, Kamis (20/12/2018) malam.

Direktur Eksekutif Celebes Research and Consulting (CRC) itu menambahkan bahwa survei tersebut belum lama ini dilakukan di 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan oleh Repnas Sulsel.

Herman Heizer dan Presiden Jokowi
Herman Heizer dan Presiden Jokowi (HANDOVER)

Baca: Detik-detik Najwa Shihab Kaget Wawancara Jenderal Polisi Tito Bicara Soal Pengaturan Skor, Cek Video

Baca: Survei CRC: Jokowi-Prabowo Bersaing Ketat di Sulsel, NA: Kami Belum Bergerak!

Baca: Komisioner Petahana KPU Parepare dan Pinrang Terpental

"Survei kami yang dilakukan oleh Repnas itu posisinya 47-47 persen. Insyaallah kalau kita kerja, Sulawesi Selatan akan meraih suara signifikan untuk mengantarkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf," tegas Herman dihadapan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah.

Dalam acara itu, Herman juga meminta izin kepada Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulsel. Menurutnya, kedepan Repnas Sulsel akan melakukan sosialisasi dengan pola kampanye positik.

"Kita haramkan kampanye negatif Abangda prof (Nurdin) untuk menjelek-jelekkan lawan. Yang kami lakukan adalah mengkampanyekan prestasi-prestasi yang telah ditorehkan pasangan Jokowi-JK yang pada akhirnya masyarakat memilih Jokowi-Ma'ruf," jelas Herman.

Herman pun mencontoh kampanye positif. Menurutnya, dibawah kepemimpinan Jokowi, angka pengangguran terus menurun, pembangunan cenderung merata.

"Bukan hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa tapi juga terdistribusi secara proporsional di semua provinsi di Indonesia. Kita sering mendengar harga semen di Provinsi Papua bisa sampai Rp 1 juta," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved