Launching GSR di Jeneponto, Ini Harapan Ketua Bawaslu Sulsel.
Ketua Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Sulsel La Ode Arumahi mengunjungi Jeneponto untuk membuka Rapat Koordinasi dan launching sejuta relawan (GSR).
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com, Ikbal Nurkarim
TRIBUNJENEPONTO.COM, BONTORAMBA - Ketua Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Sulsel La Ode Arumahi mengunjungi Jeneponto untuk membuka Rapat Koordinasi dan launching gerakan sejuta relawan (GSR).
Kegiatan ini berlangsung di kantor Desa Kareloe, kampung Pabaeng-Baeng, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Kamis (20/12/2018).
Dalam kegiatan itu ketua Bawaslu Sulsel menjelaskan peran dan fungsi dari gerakan sejuta relawan.
Baca: Belawa Wajo Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, Bagaimana Kecamatan Lain ?
Baca: Bulukumba-Bantaeng Diprediksi Berawan Sepanjang Hari
Baca: Suhu di Jeneponto Cukup Sejuk Hari Ini, Selamat Beraktivitas!
Baca: UIT Akan Beri Santunan Mahasiswanya yang Tewas Dimassa di Gowa
Baca: Pilrek Unsulbar Ditunda, Muhammad Abdy: Ini Diluar Dugaan
Baca: Berapa Ronde? Jawaban Artis Inneke Koesherawati Saat Ditanya Hakim Soal Bilik Asmara Lapas
Baca: Ada Apa? Perusahaan Sandiaga Uno Dibeli Luhut Binsar Panjaitan Jenderal Loyalis Jokowi
Baca: Berpeluang Starter Lawan Persiter, Hilmansyah: Tergantung Pelatih!
Baca: Disebut Godfather Mafia Sepak Bola Indonesia, Andi Darussalam Siap Buka-bukaan Pengaturan Skor
Baca: Buta Kekuatan Persiter, Pelatih PSM Dapat ‘Bocoran’ dari Zulham Zamrun
"Sejuta relawan adalah bagian dari upaya strategis yang dilakukan Bawaslu seluruh Indonesia dalam rangka menegakkan kedaulatan rakyat," ungkapnya.
"Kedaulatan rakyat dilaksanakan dalam bentuk pemilu. Pemilu adalah milik rakyat, yang harus dinikmati rakyat, dan ditahun 2019 kita masyarakat akan menikmati itu yaitu pemilu serentak," jelasnya.
Menurut La Ode Indonesia mencetak sejarah dengan menggabungkan lima jenis pemilihan.
"Pemilu serentak itu datang ke TPS akan langsung di berikan 5 kertas Suara masing-masing memilih anggota DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR pusat, presiden dan wakil presiden serta DPD," jelasnya.
Ketua Bawaslu Sulsel itu menjelaskan, bahwa sejuta relawan bentuk komitmen rakyat dalam mengawasi pemilu.
"Sejuta relawan pengawas pemilu, kita sadar kita kekurangan personil sehingga kita berikan kedaulatan rakyat kepada rakyat untuk sama-sama mengawasi pemilu," jelasnya.
"Money politik bibit terjadinya korupsi, setelah dia terpilih maka yakinlah dia akan mencari kesempatan untuk mengembalikan modalnya yang telah digelontorkan dalam pemilu, nah di mana ambil disitulah dia menggunakan anggaran negara," ungkap La Ode.
La Ode mengungkapkan pengawasan pelanggaran pemilu harus mulai dari bawah dari tingkat desa.
"Awasi pemilu dari bawah dari desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya," tuturnya.
Tidak lupa ketua Bawaslu Sulsel itu mengimbau masyarakat untuk mengecet namanya di masing-masing DPT.
Baca: Ke Selayar dan Pusing Cari Ole-ole? Cobain Terasi Tideruana
Baca: Vigit Valuyo - Begini Cara Mafia Atur Skor Sepakbola Indonesia, Apa Reaksi PSSI?
Baca: Kapolres Gowa Tegaskan Polisi Siap Jamin Keselamatan Komisioner
Baca: Sabhara Polres Sidrap Patroli ke Dusun Pabbaresseng Malam-malam
Baca: Grand Max Vs Mio, Pegawai RSUD I Lagaligo Luwu Timur Tewas
"Tolong masyarakat cek namanya di daftar pemilu tetap, karena jika nama kita tidak terdaftar maka mohon maaf kita tidak bisa memilih," pintanya.