14 Desa ini Akhirnya Dialiri Listrik, PLN: Desa di Sulsel 100% Berlistrik
Jauh dari hingar bingar kota, petugas PLN harus menempuh waktu 3 jam 30 menit dari Kota Palopo untuk menjangkau desa tersebut.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 14 desa di Sulsel kini menikmati listrik yang ditandai dengan peresmian penyalaan listrik desa (Lisa) secara simbolis di Desa Pajang, Kec. Latimojong, Luwu oleh Wakil Bupati Luwu Amru Saher Didampingi GM PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar Bambang Yusuf.
Jauh dari hingar bingar kota, petugas PLN harus menempuh waktu 3 jam 30 menit dari Kota Palopo untuk menjangkau desa tersebut.
Kondisi jalan setapak dengan kondisi geografis pegunungan yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan khusus dan motor trail juga menjadi tantangan bagi PLN untuk melistriki desa tersebut. Dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun PLN berhasil melistriki desa tersebut.
Baca: Danny dan 13 Bupati Terpilih Narasumber Diseminasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
Baca: Di Palopo, Eks Kepala Dinas Tata Ruang Makassar Perkenalkan Diri Sebagai Caleg DPR RI
Baca: Gerak Jalan Kerukunan Hari Amal Bakti ke 73 Kemenag Wajo Berhadiah Motor
Rasa syukur ditandai dengan diadakannya acara seremonial penyalaan listrik desa yang digelar di desa Pajang, Kabupaten Luwu.
Selain dihadiri Wakil Bupati Luwu dan GM PLN UIW Sulselrabar, hadir pula dalam peresmian tersebut Manager UP2K Sulsel Syaefudin, Manajer UP3 Palopo Radytia Harinugraha, Kepala Desa Pajang Sahur, serta masyarakat Desa Pajang.
Pada kesempatan tersebut Amru Saher menyampaikan terimakasih kepada PLN yang telah bekerja keras untuk melistriki desa ini.
"Anak-anak dapat belajar dengan waktu yang lebih lama pada malam hari sehingga bisa melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan kami berkomitmen akan mendukung penuh pada pembangunan listrik desa," ujar Amru Saher S.
Dalam sambutannya Bambang Yusuf mengucap syukur dan turut berbahagia dengan terlistrikinya 14 Desa tersebut, selain itu PLN merupakan BUMN yang dituntut untuk mengemban tugas menjadi agen pembangunan hingga ke pelosok negeri.
Bambang berharap, dengan masuknya listrik Desa bisa berdampak positif dan potensi ekonomi dapat berkembang karena listrik bukan hanya penerangan semata namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bambang menambahkan listrik dapat bermanfaat utamanya bagi anak-anak sekolah yang ingin belajar pada malam hari.
"S3mova anak dari desa Pajang yang terpencil nan indah ini dapat menghasilkan generasi emas penerus bangsa yang nantinya dapat menjadi pemimpin di masa depan," tutup Bambang.
Untuk melistriki empat belas Desa tersebut, dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 69,95 kilometer sirkuit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah 220 V sepanjang 52,87 kms. Total daya yang dialirkan sebesar 1.250 kVA untuk melayani 1.300 pelanggan.
Sahur mewakili masyarakat untuk mengucapkan rasa syukur karena apa yang diimpikan selama bertahun tahun tentang penerangan listrik PLN menjadi kenyataan.
"Kami yakin akan bayak perubahan yang didapatkan terutama di desa Pajang terkhusus pengembangan layanan Puskesmas bagi kesehatan masyarakat," pungkas Sahur.
Kini warga desa dapat menikmati listrik dan dapat dimanfaatkan bagi kegiatan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat. 100 persen desa di Sulawesi Selatan telah terlistriki pada tahun 2018. Untuk dusun di provinsi Sulawesi Selatan ditargetkan seluruhnya akan terlistriki pada tahun 2019. (*)