Seperti Inilah Ekspresi Karni Ilyas Dengar Jawaban Ustadz Abdul Somad Bahas Reuni 212
Reuni 212 ini dihadiri banyak orang. Ustadz Abdul Somad bicara di hadapan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas.
"Tanpa ada kepentingan dan semuanya berjalan damai aman tentram, membungkam mulut yang berkata kalau berkumpul ramai akan mengamuk, akan menghancurkan, akan radikal, mana?," tambahnya.
Lihat videonya:
Walaupun tidak ikut hadir, UAS juga menyampaikan simpati dan dukungannya pada Reuni Akbar 212.
“Acara yang dihadiri lebih 7 juta orang itu telah berlangsung damai, tidak ada kekerasan. Bahkan satu ranting dahan pun tidak ada yang patah,” katanya UAS.
“Jumlah yang hadir luar biasa besar,” tambahnya.
Video Viral Prabowo Marahi Wartawan
Partai Gerindra memberikan klarifikasi terkait pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal kekecewaan terhadap media.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya, @Gerindra, Rabu (5/12/2018).
Awalnya, Partai Gerindra menanggapi unggahan video dari seorang warganet dengan akun Twitter @habibthink terkait pernyataan Prabowo Subianto.
Dalam video itu, Prabowo Subianto tampak meluapkan kegeramannya kepada sejumlah media dalam memberitakan Reuni Akbar 212.
"Kamu TV mana? TV mana? TV mana kamu? Untuk apa wawancara saya? Kemarin sebelas juta kau bilang enggak ada orang," kata Prabowo dalam video itu.
Menanggapi video itu, Partai Gerindra meminta agar masyarakat untuk melihat secara utuh video tersebut.
Partai Gerindra menyebut Prabowo Subianto sedang mengkritik wartawan dan stasiun TV yang mengkhianati tugasnya dalam memberitakan Reuni Akbar 212.
"Silakan lihat full videonya. Pak Prabowo tidak menggeneralisir semua wartawan dan stasiun TV. Yang dikritik adalah wartawan dan stasiun TV yang mengkhianati tugasnya sebagai wartawan dan jurnalis," tulis Partai Gerindra.
Lebih lanjut, Partai Gerindra membandingkan dengan pernyataan Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' dan 'driver Ojol' beberapa waktu lalu.
Menurut Partai Gerindra, opini itu digiring agar Prabowo terkesan mengejek atau mendiskreditkan sesuatu.